Inden Honda per Agustus 2022, HR-V Lebih Baik, Brio Masih Kesulitan
Senin, 15 Agustus 2022 - 06:14:44 WIB
PEKANBARU - Inden mobil baru PT Honda Prospect Motor (HPM) di paruh kedua 2022 terpantau masih mengular.
Bahkan untuk beberapa model yang diproduksi secara lokal seperti Honda Brio dan HR-V, indennya tembus tiga bulan.
Mengularnya inden mobil baru Honda ini dipengaruhi berbagai faktor, namun tersendatnya pasokan chip semikonduktor masih jadi penyebab utama.
“Kondisi perekonomian secara global dan nasional seperti inflasi juga berpengaruh,” ujar Yusak Billy, Innovation and Sales & Marketing Director HPM (11/8/2022).
“Tapi yang paling terlihat di depan mata kami, adalah alokasi chip semikonduktor yang masih sangat tidak stabil,” imbuhnya, seperti yang dilansir dari gridoto.
Adapun Honda Brio dan HR-V jadi dua model yang paling terpengaruh alokasi chip semikonduktor.
Ditambah, keduanya juga sama-sama ‘terbebani’ oleh statusnya sebagai mobil Honda paling diminati oleh konsumen Indonesia saat ini.
Meski begitu, untuk sekarang inden Honda HR-V sudah lebih membaik jika dibandingkan Brio.
“Untuk Honda HR-V, bersyukur Juli lalu kami bisa mengirim 3.400 unit dan Agustus ini sudah dijanjikan pasokan lebih dari tiga ribu unit. Backorder sendiri sudah lima ribu unit, sehingga harapannya bisa dikirim lebih cepat ke konsumen,” tutur Billy lagi.
“Kalau Honda Brio, permintaannya masih sangat tinggi sementara pengiriman masih sangat sulit dipenuhi,” ujarnya.
Satu model yang pemenuhan indennya sudah mendekati ‘normal’ adalah Honda BR-V, dengan satu hingga dua bulan masa tunggu dan ready stock untuk beberapa tipe.
Pasalnya alokasi chip semikonduktor memang difokuskan untuk Honda BR-V, sebagai model yang didesain khusus untuk pasar Indonesia.
“Karena Honda BR-V diproduksi dan didesain khusus untuk pasar Indonesia, kami meminta dengan sangat ke pihak prinsipal untuk alokasi (chip semikonduktor),” jelas Billy.
Tak hanya model yang diproduksi secara lokal, inden mengular juga dialami oleh model Honda yang diimpor secara utuh atau Completely Built Up (CBU) dari negara lain.
Bahkan, situasinya bisa dibilang lebih buruk ketimbang inden mobil-mobil yang diproduksi di pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat.
“Contohnya Honda Civic, kami harus minta maaf ke konsumen karena mobil itu masih ada inden sekitar 400 unit, sementara pengiriman bulan lalu hanya 80 unit,” ujar Billy.
“Bulan ini diperkirakan turun lagi, bahkan bisa tidak dikasih jatah oleh Thailand (tempat produksi Honda Civic untuk pasar Indonesia) karena kondisi di sana juga sama,” ungkapnya.
“Kami selalu komunikasi dengan prinsipal dan pemasok, mereka juga sangat berusaha untuk meningkatkan produksi, tapi tidak semudah membalikkan telapak tangan,” tutup Billy.*
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :