Gubernur Sumbar Percepat Proses Relokasi Warga Terdampak Bencana di Agam dan Tanah Datar
PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi telah menginstruksikan seluruh pihak terkait untuk mempercepat kesiapan prosedur relokasi warga yang terdampak bencana banjir lahar dingin dan longsor di Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Langkah ini diambil untuk memastikan warga segera mendapatkan tempat tinggal yang aman.
"Untuk relokasi terpadu di Tanah Datar, kita sudah siapkan lahan seluas 3,8 hektare. Pemkab Agam juga sudah siapkan lahan, karena itu kesiapan prosedurnya perlu disegerakan," ujar Mahyeldi dilansir antaranews.com, Kamis (20/6/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Mahyeldi saat memimpin rapat tindak lanjut relokasi korban bencana banjir lahar hujan dan longsor di Padang. Rapat ini dihadiri oleh Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera III, Aldino Herupriawan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Sumbar, Maria Doeni Isa, Bupati Agam, Andri Warman, Asisten Setdakab Tanah Datar, Alfian Jamrah, serta jajaran Kepala OPD terkait.
Mahyeldi menjelaskan, relokasi warga terdampak bencana di Agam dan Tanah Datar dibagi menjadi dua jenis, yakni relokasi terpadu dan relokasi mandiri.
Untuk relokasi terpadu di Tanah Datar, Pemprov Sumbar menyiapkan lahan seluas 3,8 hektare di kawasan Balai Benih Induk (BBI) Ladang Lawas Rambatan milik Dinas Pertanian Sumbar.
"Kita berharap agar segala prosedur yang diperlukan untuk memulai pekerjaan dapat disegerakan seluruh pihak terkait, terutama sekali terkait dokumen-dokumen yang diperlukan dan harus dilengkapi agar pengerjaan pembangunan rumah segera dimulai," jelasnya.
Mahyeldi juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah kabupaten dengan kementerian melalui balai terkait agar warga tidak menunggu terlalu lama untuk kepastian tempat tinggal mereka.
"Kita di provinsi juga selalu langsung menindaklanjuti apa yang menjadi kewenangan kita," tambahnya.
Selain itu, Gubernur Mahyeldi meminta seluruh pihak mempertimbangkan faktor pendukung ekonomi bagi warga yang akan direlokasi, terutama yang direlokasi secara terpadu.
Pemprov Sumbar menyiapkan lahan 3,8 hektare di kawasan Rambatan Tanah Datar, yang akan ditunjang oleh ketersediaan lahan untuk aktivitas pertanian bagi warga yang direlokasi.
"Sampai ke hal itu harus kita pikirkan. Oleh karena itu, kita berharap proses-proses dalam relokasi ini bisa disegerakan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai P2P Sumatera III, Aldino Herupriawan, menyatakan bahwa pihaknya telah siap untuk melakukan pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi, baik secara terpadu maupun mandiri. Namun, semua kelengkapan dokumen harus dipastikan terpenuhi.
"Berdasarkan arahan dari pusat, dan kita sudah laporkan untuk relokasi terpadu, stok itu sudah tersedia. Terutama sekali untuk 80 unit di Agam dan 58 unit di Tanah Datar. Itu kalau seluruh dokumen dan persyaratannya sudah lengkap, kita bisa langsung bergerak," jelas Aldino.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan proses relokasi dapat berjalan lancar dan warga terdampak bencana segera mendapatkan kepastian tempat tinggal yang layak serta pendukung ekonomi yang memadai.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :