www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Jadi Korban Penembakan APMM, Satu WNI Asal Riau Masih Dirawat di Malaysia
 
Diuntungkan, Petani: Kami Ingin Terus Jadi Mitra Wilmar
Sabtu, 11 September 2021 - 12:37:32 WIB
Ist
Ist

Baca juga:

JAKARTA – Tawaran kerjasama Program Tanam Serentak PT Wilmar Padi Indonesia (WPI), grup Wilmar disambut hangat oleh petani. Dalam program ini, perusahaan menyediakan berbagai keperluan musim tanam dan memberikan pendampingan, termasuk menyerap seluruh hasil panen. 


Sutrisno, ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Makmur, Desa Kartoharjo, Ngawi adalah salah satu petani yang sudah dua kali musim tanam bermitra dengan PT WPI. Menurut dia, selama bermitra, mereka memperoleh pendapatan yang lebih baik, terutama saat harga jual gabah kering panen (GKP) sedang tinggi seperti saat ini sebesar Rp 5.000 per kg. Meski harga itu masih dikurangi biaya operasional Rp 350-400, per kg, petani tetap happy. Bahkan pada musim panen sebelumnya dengan harga gabah Rp 4.200 per kg, mereka tetap untung. “Itupun kami masih diperbolehkan membawa pulang 10 persen dari hasil panennya,” kata Sutrisno.

Petani juga tidak perlu kebingunan memperoleh pupuk, pestisida, dan benih karena telah disediakan perusahaan dengan sistem Yarnen (bayar setelah panen). Dalam pendampingan tersebut, mereka menggunakan Pupuk Mahkota yang diproduksi oleh PT Wilmar Chemical Indonesia. Walau bukan pupuk bersubsidi, petani rela membayar lebih karena hasilnya terbukti meningkat minimal 11 persen dan tertinggi hingga 33 persen.

Sutrisno membandingkan kondisi sebelum bermitra dengan PT WPI. Selain harus mengalami kendala dalam memperoleh kebutuhan saat musim tanam, petani juga harus berhadapan dengan tengkulak. Mereka seringkali dirugikan karena kurangnya pilihan calon pembeli hasil panen.

Pihaknya berharap dapat seterusnya bermitra dengan PT WPI. Hal itu juga yang membuat jumlah anggota Gapoktan bertambah menjadi 132 petani dengan luas lahan garapan 77 hektare (ha). Sebelumnya, jumlah anggota hanya 23 orang dengan luas lahan garapan 20 ha. “Harapan kami adalah bisa sejahtera seterusnya, jangan susah lagi,” tutur Sutrisno.

Peningkatan pendapatan juga dirasakan Sanaji, anggota Kelompok Tani Ngijingan, Desa Purwojati, Mojokerto. Sebelum bermitra, dia mengeluarkan biaya Rp 3 juta untuk keperluan tanam di lahan seluas 1,3 ha. Setelah bermitra, dia menghabiskan Rp 7 juta untuk keperluan musim tanam. Namun, setelah panen dia memperoleh hasil hingga 6,3 ton GKP dibanding sebelumnya yang hanya 4,7 ton. “Saya untung seru (sekali),” kata Sanaji. 

Pihaknya sangat mengapresiasi pendampingan yang dilakukan perusahaan karena dilakukan oleh tenaga berpengalaman, sehingga petani banyak memperoleh informasi. Sebab, mereka masih sering menemui kendala, seperti batang padi yang roboh sehingga hasilnya kurang maksimal. “Kami berharap di musim tanam yang akan datang ada benih padi yang lebih kuat,” ujar dia.

Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto menjelaskan, kemitraan dengan petani bertujuan agar mereka ikut sejahtera karena mendapatkan harga beli yang layak. Selain itu, pendampingan yang diberikan dimaksudkan agar mereka dapat mempratikkan kaidah pertanian dengan baik sehingga memperoleh hasil optimal. “Melalui pendampingan hasil panen diharapkan sesuai dengan standar perusahaan,” kata Saronto.

Sebelumnya, kelompok petani mitra perusahaan telah memanen di lahan tanam seluas 144 ha. Rencananya, mereka akan kembali panen serentak di lahan seluas 500 ha di tiga kabupaten, yaitu Mojokerto, Ngawi, dan Madiun. Kedepan, perusahaan berencana memperluas program kemitraannya di beberapa daerah di Indonesia. Program ini memperoleh dukungan dari masing-masing pemerintah daerah karena dinilai membantu meningkatkan produksi tanaman pangan. (rilis)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan (foto/int)Jadi Korban Penembakan APMM, Satu WNI Asal Riau Masih Dirawat di Malaysia
Pj Walikota Pekanbaru, Roni Rakhmat ingatkan sekolah jangan paksa siswa beli LKS (foto/dini)Masih Ada Sekolah di Pekanbaru Jual LKS, Pj Wako: Tidak Boleh Dipaksa Beli
Ilustrasi ancaman banjir di Riau selama masa peralihan musim (foto/MCR)Pemprov Riau Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi, Ini Alasannya
  Dirreskrimsus Polda Riau, Kombes Ade terus selidiki dalang kasus SPPD fiktif Setwan DPRD Riau (foto/detik)Dosen-ASN Kembalikan Rp16 M Uang Dugaan SPPD Fiktif Setwan DPRD Riau
PSPS Pekanbaru kalah di markas Deltras FC Sidoarjo (foto/MCR)Kekalahan Beruntun, PSPS Pekanbaru Takluk 2-0 dari Deltras FC di Sidoarjo
Pj Sekda Riau, Taufiq OH masih tak tahu pasti jadwal Gubri dan bupati terpilih dilantik (foto/Yuni)Bukan 6 Februari, Pemprov Pastikan Pelantikan Gubernur Riau Diundur
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Tingkatkan Kualitas SDM, PT BSP - UMRI Teken MoU
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved