www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Jalan Lintas Riau-Sumbar KM 90 Amblas, Pengguna Diminta Waspada dan Lewat Tol
 
Selain Ketersediaan Pupuk, Petani Harapkan Harga Terjangkau
Sabtu, 11 September 2021 - 10:50:26 WIB

PEKANBARU - Fenomena tingginya harga pupuk kini menjadi pembahasan yang hangat di kalangan petani kelapa sawit. Bahkan bukan hanya di Riau, namun juga hampir merata se-nusantara.

Seperti diketahui, hingga saat ini harga pupuk kimia tengah melambung tinggi. Yani mulai 71-75 persen.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD APKASINDO Rokan Hulu, Syafarudin Poti mengaku prihatin dengan tingginya harga pupuk meski harga tandan buah segar (TBS) Riau tinggi. Menurutnya, saat ini petani bukan hanya membutuhkan ketersedian pupuk tadi, tapi juga keterjangkauan harga.

"Jadi catatan penting dimana pemerintah harus mengevaluasi kondisi harga pupuk yang kita nilai tidak beraturan kenaikan harganya," ujar pria yang juga duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Riau itu, Jumat (10/9/2021).

Hal senada juga di ungkapkan Ketua DPD APKASINDO Dumai, H Kosim. Ia menuturkan seharusnya kenaikan harga pupuk seimbang dengan kenaikan harga TBS saat ini. Bukan justru melampaui rasio yang ada.

"Pupuk itu sangat penting bagi Pekebun jangan malah menjadi beban karna pupuk itu pemicu produksi bukan penghambat produksi," tuturnya.

Keduanya pun kompak kalau PT Pupuk Indonesia (PI) dapat memecahkan masalah ini. Bahkan juga menjadi penyeimbang atas tinggainya harga pupuk tadi.

Sebelumnya, PI membantah kenaikan yang terjadi di internalnya seperti yang terjadi di lapangan. Untuk itu pihaknya saat ini tengah melakukan survei guna mencari sumber masalah kenaikan pupuk tersebut.

"Harga itukan memang berkaitan dengan market. Namun, hanya apakah naiknya di level kita atau hingga kelas petani. Saat ini kita tengah survei," terang SVP Pemasaran PT PI, M Syafi'i.

Diterangkannya, beberapa hari belakangan ini pihaknya tengah melakukan survei dengan turun langsung hingga lini petani. Tak terkecuali di Riau, pihaknya juga menggali informasi dari DPP APKASINDO terkait kondisi harga pupuk di lini petani kelapa sawit.

"Mamang benar ada kenaikan harga pupuk dari PI, namun besarannya gak sampai 71 persen seperti yang terjadi di lapangan. Untuk itu kita lihat dimana permasalahan sebenarnya," bebernya.

Dikatakannya, kenaikan harga yang terjadi di perusahaan BUMN itu hanya sebesar 20-30 persen saja. Sementara, di pasaran harga pupuk sampai menyentuh 75 persen.

"Nah ini apakah ini praktek pasar atau lantaran dari sisi suplay yang menyebabkan naiknya harga tadi," terangnya.

Dikatakan Syafi'i kenaikan harga yang terjadi di PT PI salah satunya adalah dipengaruhi dengan meningkatnya harga bahan baku pembuatan pupuk tersebut. Malah bahan baku itu juga di impor dari luar negeri.

Meski begitu, sebagai perusahaan milik negara PT PI akan berkomitmen mendukung pemerintah. "Kita tetap berpihak kepada petani. Namun memang ada beberapa segmen juga yang menjadi fokus pemerintah. Seperti Sawit, Hortikultura, tanaman Pangan dan sebagainya. Jadi, survei ini menjadi perbaikan kita untuk kedepan," jelasnya.

Saat ditanya apakah ada permainan harga dari di lini pasar, Syafi'i tak dapat berkomentar banyak. Namun ia menjelaskan pupuk itu terbagi atas pupuk subsidi dan non subsidi.

"Jika pupuk subsidi maka ada aturan ketat yang mengatur harga di pasar. Sementara kalau non subsidi harga ditentukan pasar," terangnya seperti dilansir mcr.

"Saat ini kita masih berupaya semaksimal mungkin menekan harga pupuk. Meski begitu kita juga gak ingin negara rugi dan masyarakat juga kesulitan mendapatkan pupuk," tandasnya.(*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Amblas di KM 90 Jalan Lintas Riau-Sumbar bahayakan pengendara (foto/int)Jalan Lintas Riau-Sumbar KM 90 Amblas, Pengguna Diminta Waspada dan Lewat Tol
Nama selebriti Hana Hanifah menjadi sorotan kasus dugaan SPPD fiktif Setwan DPRD Riau (foto/int)Hana Hanifah Terseret Dugaan Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau, Diduga Terima Rp900 Juta
Direktur Reskrimsus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi (foto/Magang2)Korupsi SPPD Fiktif Setwan DPRD Riau, Kerugian Negara Tembus Rp130 M
  Komisi II DPRD Pekanbaru langsung mendatangi PT Pertamina di Jalan Sisingamangaraja (foto/Mimi)Komisi II Langsung Datangi PT Pertamina Buntut Solar Langka di Pekanbaru
Ilustrasi harga TBS sawit swadaya di Riau (foto/int)Harga TBS Sawit Swadaya di Riau Pekan Ini Rp3.614 per Kg
Anggota DPRD Pekanbaru, Rizky Bagus Oka (kanan) tinjau langsung kawasan kuliner Cut Nyak Dien (foto/ist)Rizky Bagus Oka Soroti Penataan Parkir dan Fasilitas Kuliner Malam Cut Nyak Dien
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved