www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
DPRD Pekanbaru Warning PT EPP: Jika Sampah Menumpuk, Kontrak Bisa Diputus
 
Harga CPO Diramal Melambung 2025, Gapki Ungkap Penyebabnya
Minggu, 10 November 2024 - 06:55:45 WIB

MANGUPURA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menanggapi proyeksi harga crude palm oil (CPO) yang disebut masih berada pada level tertinggi pada awal tahun depan.


Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan kondisi tersebut lantaran terjadi shortage kekurangan pasokan minyak nabati lain seperti soybean oil dan sunflower oil yang menyebabkan harga masih tinggi. Sementara, produksi CPO pun masih stagnan.

“Kita menyadari produksi belum bagus, masih stagnan. Kita berharap dengan pemerintah baru ini  utamanya untuk pasar segera dipacu utamanya untuk hambatan yang ada di PSR ini bisa segera dihilangkan,” kata Eddy, dikutip (9/11/2024).

Untuk meningkatkan produktivitas CPO maka Gapki mendorong agar target replanting atau Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dapat sesuai dengan target pemerintah yang sebelumnya dibidik 180.000 hektar per tahun.

“Mungkin kalau bisa diturunkan sedikit ke 150.000 hektar [tahun depan] kemudian bisa tercapai, tahun depan lagi harus dinaikkan lagi. Tidak ada kata lain, produktivitas harus ditingkatkan dengan replanting itu,” jelasnya.

Sebelumnya, Executive Director ISTA Mielke Gmbh, Thomas Mielke mengatakan harga CPO tahun depan akan meningkat. Namun, terdapat potensi penyerapan untuk biofuel menurun karena memilih bahan baku selain CPO.

Dia mencontohkan, sejumlah industri biofuel di Amerika Serikat dan Eropa mengalami tekanan terhadap kinerja keuangan. Brazil justru memundurkan mandatori biodiesel lantaran harga terus naik.

“Bila Pemerintah Indonesia memaksakan program B40, maka harga minyak nabati seperti CPO dan soya akan mengalami kenaikan setidaknya 10%-15% untuk memenuhi permintaan bagi sektor pangan maupun lainnya,” ujar Mielke dalam IPOC 2024.

Dalam hal ini, dia menyoroti produktivitas CPO Indonesia yang cenderung stagnan sampai 2026. Apalagi, kebun-kebun kelapa sawit di Indonesia dalam masa moratorium kendati sebagian sudah memasuki usia replanting yang berakibat pada penurunan yield.

Mielke menilai kondisi kenaikan harga minyak nabati  tersebut akan dimanfaatkan oleh produsen canola, rapeseed, dan sunflowers untuk memperluas wilayah, seperti yang dilansir dari bisnis.(*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ilustrasi sampah menjadi masalah besar di Pekanbaru sejak akhir Desember 2024 (foto/int)DPRD Pekanbaru Warning PT EPP: Jika Sampah Menumpuk, Kontrak Bisa Diputus
Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru, Syafri Syarif (foto/int)DPRD Pekanbaru Desak Hasil Asesmen 4 Kepala OPD Diumumkan
Kapolres Pelalawan, AKBP Afrizal salurkan bantuan sembako ke warga terdampak banjir Dusun Kualo (foto/Andy)Kapolres Pelalawan Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Kualo
  Rizky Bagus Oka menghadiri sidang pleno LAMR Kota Pekanbaru (foto/Mimi)Hadiri Pleno LAMR Kota Pekanbaru, Ini Harapan Rizky Bagus Oka
Banjir rendam Jalan Lintas Timur Km 83 di Desa Kemang, Pelalawan (foto/IG Polrespelalawan)Banjir di Jalintim Pelalawan Masih Tinggi, Pengendara Motor Diminta Lewat Kuansing
Ilustrasi KPK cegah lima tersangka kasus korupsi Flyover Simpang SKA ke luar negeri (foto/ist)Pengusutan Berlanjut, KPK Cegah 5 Tersangka Kasus Korupsi Flyover Riau ke Luar Negeri
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved