PEKANBARU - Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah dibentuk pada Senin (6/11/2023). TKN langsung bersilaturahmi dengan beberapa tokoh di daerah, termasuk di Provinsi Riau.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Panel Barus, menyambangi Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo), Gulat ME Manurung. Guna memastikan komitmen terhadap nasib para petani dan sektor kelapa sawit.
Panel menyebut bahwa dirinya dan Prabowo-Gibran melihat sektor kelapa sawit sebagai sektor paling berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia.
"Kenapa sektor ini saya sebut strategis, karena sumbangannya terhadap APBN signifikan dan penyerapan tenaga kerjanya bagus, ini juga memberikan efek multiplayer terhadap ekonomi," katanya di Kantor DPW Apkasindo Riau, Jalan Arifin Achmad, Pekanbaru, Kamis (9/11/2023).
Dilanjutkannya, Prabowo-Gibran menyadari bahwa jutaan petani sawit yang ada di Riau memegang peranan penting dalam perputaran ekonomi negara.
"Saya pastikan pasangan Prabowo-Gibran bersama dengan sektor ini. Karena ini yang akan mendorong Indonesia menjadi lebih maju," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung menyambut baik kedatangan Panel Barus. Menurutnya janji memperhatikan petani sawit yang diutarakan pasangan Prabowo-Gibran wajib disambut.
"Kami petani sawit ada 17 juta orang. Makanya kami meminta calon presiden dalam konteks ini Prabowo-Gibran melihat sawit itu lebih jauh kedalam. Sektor kelapa sawit itu multiplayer efeknya kuat karena ada petani sawit, petani sawit sebagai penggerak ekonomi. Khusus di Riau ada 4,1 juta hektare, 68 persen petani sawit," papar Gulat.
Gulat sendiri sempat mengulas bagaimana Presiden Joko Widodo selama ini sudah memaksakan mendirikan bursa sawit, sebagai acuan harga. Menurutnya ini salah satu bentuk keberpihakan yang mesti diestafetkan oleh Prabowo-Gibran nantinya.
"Selama ini 100 tahun harga CPO kita mencontek ke Malaysia, ke Belanda. Padahal 85 persen CPO dunia ini kita penghasilnya, tapi kok mencontek ke negara lain? Makanya Indonesia saat ini butuh dipimpin oleh orang-orang yang mengenal dan paham bahwa sawit itu adalah kita. Jangan sampai kita diobok-obok dan dikuasai oleh negara lain," tegasnya.
Harapan petani kelapa sawit saat ini, lanjut Gulat, adalah tentang bagaimana sektor kelapa sawit di Riau bisa bangkit dan makin meningkat.
Penulis: Rinai
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :