PEKANBARU - Ada 13 lembaga pendidikan yang lulus, sebagai penyelenggara program beasiswa pendidikan pengembangan SDM kelapa sawit di tahun 2023. Kampus tersebut sudah diumumkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

13 lembaga ini terpilih setelah melewati rangakaian seleksi dan evaluasi yang dilakukan oleh BPDPKS atas proposal yang masuk berdasarkan pengumuman nomor PENG-2/SPKS/2023. 

Dari 13 kampus yang lulus, dua di antaranya merupakan kampus yang ada di Riau. 

Pertama adalah Politeknik Kampar. Kampus yang berada di Kota Bangkinang itu menawarkan jenjang Diploma III untuk prodi Teknik Pengolahan Sawit, Teknik Informatika dan Perawatan dan Perbaikan Mesin. Serta Diploma II untuk prodi Teknik Pengolahan Kelapa Sawit.

Kemudian Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan. Kampus ini menawarkan jenjang pendidikan Strata 1 untuk prodi Agroteknologi. 

Ini merupakan tahun pertama Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan menjadi penyelenggara program beasiswa BPDPKS itu. Sementara untuk Politeknik Kampar, ini sudah merupakan tahun kelima. 

Sementara 11 lembaga pendidikan lain yang lulus di antaranya adalah Akademi Komunikasi Perkebunan-Yogyakarta, Politeknik Lembaga Pendidikan Perkebunan-Yogyakarta, Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi-Bekasi, Institut Teknologi Sawit Indonesia-Medan, Universitas Prima Indonesia-Medan.

Kemudian Institut Pertanian STIPER-Yogyakarta, Sekolah Vokasi IPB, Politeknik ATI Padang, Politeknik Teknologi Kimia Industri, Politeknik Aceh, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan dan Institut Teknologi Perkebunan Pelalawan.

Penulis: Bayu Derriansyah
Editor: Riki

BERITA LAINNYA
Pemko Pekanbaru Prioritaskan Pelatihan UMKM Miskin dan Bantuan Modal Residivis Jambret di Pekanbaru Diringkus Polisi, Aksi Penangkapan Viral di Medsos Kasus PMK di Riau Meningkat, Dinas PKH Percepat Vaksinasi Ribuan Hewan Ternak		ASN Pemko Pekanbaru Diminta Tingkatkan Kinerja Usai Libur Isra Miraj dan Imlek 2025 Semarak Imlek 2576: JNE Pekanbaru Berbagi Kebahagiaan dengan Pelanggan dan Masyarakat Jadi Korban Penembakan APMM, Satu WNI Asal Riau Masih Dirawat di Malaysia