www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Cegah Kecelakaan di Libur Nataru, Polres Pelalawan Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pos PAM Km 55
 
KKPA PT EDI: Petani Bisa Untung Dua Kali Lipat
Selasa, 05 Juli 2022 - 11:48:53 WIB

ROKAN HULU- Hadi Sucipto tidak menyangka, bahwa iya akan berkebun sawit. Dulu, penghasilan warga sekitar Rokan Hulu (Rohul) ini adalah pekebun getah dan mencari ikan.

Hadi sendiri memiliki kebun sawit seluas 2 hektare yang awalnya kebun getah atau karet dari orang tuanya dulu. Kebun tersebut ditanaminya pada sekitar tahun 2007.

Disisi lain, ia juga memiliki kebun yang tergabung dalam program Kredit Koperasi Primer Anggota atau KKPA. Ia mengaku mendapatkan lahan sebesar 1,5 ha dalam program KKPA ini dari kepala sukunya dahulu. Melalui Koperasi Serba Usaha (KSU) Sumber Rezeki.

Dari dua kebun yang dimilikinya itu, ia bisa mendapatkan uang sebesar 7,5 juta perbulan. “Dari kebun yang dikelola sendiri saya mendapatkan Rp3 juta,” ungkapnya. Sementara itu, dari program KKPA yang diikutinya, ia bisa mendapatkan Rp4,5 juta.

Jika dibandingkan luas, pendapatan kebun KKPA jauh lebih besar dibandingkan pendapatan kebun yang dikelolanya sendiri. Pada kebun KKPA, penghasilan bersih yang diterimanya Rp3 juta per hektare.

Sementara untuk kebun yang dikelolanya, ia cuma dapat menghasilkan Rp1,5 juta per hektare. Artinya, penghasilan yang diterima dari program KKPA dua kali lebih besar dibandingkan dengan kebun yang dikelola sendiri.

Tidak memiliki keahlian yang memadai, menurut Hadi, merupakan kendala utama yang menyebabkan hasil yang didapatkan petani tidak sebanyak yang dikelola oleh operator yakni PT Ekadura Indonesia.

Yang kedua, menurutnya, adalah masalah bibit. Bibit yang dikelola oleh KKPA itu dari bibit yang berkualitas. Sementara di kebun masyarakat pada umumnya menggunakan bibit yang belum tentu bersertifikat.

Dedi Gunawan, petani KKPA tahap 1, mengamini Hadi. Dedi yang merupakan warga asli Kota Lama ini bisa mendapatkan hasil sebesar Rp8 juta.

Sementara itu, kebun yang dikelolanya sebesar empat hektare cuma mendapatkan Rp6 juta sampai Rp7 juta. Hektare kebun petani mendapatkan hasil sebesar Rp1,5 juta sementara dalam program KKPA, ia bisa mendapatkan Rp3,5 juta sampai Rp4 juta.

Pada saat puncak harga beberapa bulan lalu, ia bisa mendapatkan penghasilan Rp13 juta dari KKPA.

Perawatan dan pengelolaan, menurut Dedi, menjadi factor pembeda antara kebun yang dikelola oleh PT EDI dan kebun yang dikelola oleh masyrakat itu sendiri.

Ginanjar Maolid, Community Development Officer (CDO) PT Ekadura Indonesia (EDI) menyatakan bahwa pengelolaan kebun KKPA tidak berbeda dengan pengelolaan kebun inti perusahaan. PT EDI mengelola kebun KKPA dengan standar yang sama.

Baik secara operasional maupun keuangan, KKPA PT EDI dikelola dengan standar Astra. “Bahkan, performance kebun KKPA bisa lebih baik dibandingkan dengan kebun inti,” ungkapnya.

Selain itu, pengelolaan kebun juga sangat transparan. Setiap harinya, petani dapat mengawasi langsung kegiatan di KKPA melalui KSU Sumber Rezeki maupun Kelompok Tani.

“Semua ini dalam rangka menjalankan visi Sejahtera Bersama Bangsa,” tegasnya. (Rilis)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Pemeriksaan kesehatan secara gratis dilakukan di Pos PAM Km 55 Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan (foto/Andy)Cegah Kecelakaan di Libur Nataru, Polres Pelalawan Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Pos PAM Km 55
Komisi III DPRD temukan banyak kejanggalan di RSD Madani Pekanbaru (foto/detiksumut)RSD Madani Ditemukan Penuh Kejanggalan, DPRD Pekanbaru: THL 600, Pasien 50 Orang
Tempat hiburan malam dilarang beroperasi lewat pukul 00.00 WIB.(foto: int)Pemko Pekanbaru Larang Operasional Tempat Hiburan Malam di Atas Jam 00.00 saat Malam Tahun Baru 2025
  Ilustrasi hotspot masih terdeteksi di Riau (foto/int)Masih Sering Diguyur Hujan, Hotspot Riau Terdeteksi Cuma 2 Titik
Kenaikan volume kendaran di Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar selama libur Nataru (foto/int)Lonjakan Kendaraan Saat Libur Nataru: Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar Catat Kenaikan Tertinggi
Wamn ESDM saat meninjau SPBU di Jalan SM Amin Pekanbaru.(foto: tribunpekanbaru.com)Wamen ESDM Tinjau Distribusi BBM di Riau, Pastikan Stok Aman saat Libur Nataru 2024-2025
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved