Kran Ekspor CPO yang Dibuka Jokowi Belum Berikan Angin Segar Bagi Petani Sawit di Riau
Selasa, 31 Mei 2022 - 10:00:37 WIB
PEKANBARU - Dibukanya kran ekspor CPO oleh Jokowi ternyata belum memberikan angin segar bagi para petani sawit, khususnya di Provinsi Riau.
Padahal pemerintah melalui perpanjangan tangan pusat di daerah yakni Gubernur di Riau, sudah mengeluarkan surat edaran kepada perusahaan kelapa sawit (PKS) untuk membeli TBS dengan harga yang sudah ditetapkan.
Untuk di Kota Pekanbaru, harga jual TBS ditingkat petani masih diangka Rp1.700 hingga Rp1.800 per kilogramnya, dengan harga di pabriknya diangka Rp2.400 per kilogram.
Harga TBS ini tentunya sangat berbeda jauh dari harga yang telah ditetapkan pemerintah di atas Rp3.000 per kilogramnya.
"Harga jual kami di pengepul masih Rp1.800, katanya di pabrik juga belum naik, belum normal," kata Suhada seorang petani sawit di Pekanbaru, dilansir Tribunpekanbaru.com, Selasa (31/5/2022).
Hal senada juga dikatakan Fahrudin, yang mengaku masih menjual TBS diangka Rp1.700 per kilogram. "Katanya akan dinormalkan, kok masih belum juga, salahnya dimana?" sebut Fahrudin.
Karena belum ada kenaikan harga di tingkat pabrik, para pengepul mengaku belum bisa menaikkan harga TBS. "Nggak mungkin kami naikkan kalau harga penjualan kami di pabrik belum naik," sebut pengepul lainnya, Maryadi.
Diketahui, sebagai tindak lanjut pengumuman Jokowi tentang pembukaan kembali ekspor minyak goreng dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 30 Tahun 2022, Gubri Syamsuar mengeluarkan SE Nomor 526/Disbun/1259 tentang Percepatan Penyerapan TBS Produksi Pekebun Mengacu pada Harga Penetapan Pemerintah.
Hal ini dilakukan agar petani kelapa sawit tidak lagi merugi karena Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menurunkan harga TBS terlalu rendah diluar ketetapan pemerintah.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :