Wilmar Bantah PT Citra Riau yang Hentikan Pembelian TBS Bagian Perusahaannya
Kamis, 19 Mei 2022 - 08:47:36 WIB
JAKARTA - Perusahaan Wilmar membantah bahwa PT Citra Riau Sarana di Kuantan Singingi, Riau yang menghentikan pembelian tandan buah segar (TBS) dari petani bukanlah bagian dari Wilmar.
Plantation Head Wilmar Simon Siburat mengaku, hingga saat ini Wilmar dan pabrik kelapa sawit (PKS)-nya tetap menerima pasokan dari petani, baik plasma, inti, maupun masyarakat.
"Perlu kami sampaikan bahwa PT Citra Riau Sarana di Kuantan Singingi, Riau bukanlah bagian dari Wilmar. Hingga saat ini kami dan pabrik kelapa sawit (PKS) Wilmar tetap menerima pasokan dari petani, baik plasma, inti, maupun masyarakat," ujarnya dalam keteranganya kepada Kompas.com, Selasa (17/5/2022).
Simon menuturkan, perusahaannya sangat menghargai petani sebagai salah satu sumber pemasok utama kelapa sawit.
Oleh sebab itu kata dia, pihaknya juga membeli TBS dengan harga sesuai dengan aturan yang berlaku.
Diketahui sebelumnya, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mengeluhkan adanya permainan harga TBS di tingkat petani alias tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
Sekretaris Jendral SPKS, Mansuetus Darto mengatakan, pihaknya menduga penetapan harga TBS kelapa sawit saat ini tidak lagi merujuk pada harga internasional yang sebelumnya berlaku, melainkan yang berlaku adalah harga nasional.
"Dugaan ini tidak lepas dari fakta sebelumnya bahwa pabrik kelapa sawit tidak mematuhi harga yang ditetapkan oleh Pemerintah," ujar Mansuetus Darto lewat keterangan resminya, Jumat (13/5/2022), seperti yang dilansir dari kompas.
Darto juga mengungkapkan, petani kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi juga menjerit. Pasalnya, perusahaan Wilmar melalui anak perusahaannya PT Citra yang memiliki 3 PKS sampai dengan saat ini masih tutup.
Darto juga mengungkapkan, petani kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi juga menjerit. Pasalnya, perusahaan Wilmar melalui anak perusahaannya PT Citra yang memiliki 3 PKS sampai dengan saat ini masih tutup.
Hal ini pun berpengaruh terhadap penurunan harga TBS kelapa sawit yang cukup tinggi.
"Di tingkat petani, harga TBS kelapa sawit berkisar Rp 1.600-1.750 per kilogram. Sama halnya dengan kondisi di Sumatera, di Kalimantan Barat. Hal inilah yang menyebabkan para petani sawit terus mengalami kerugian dan mempengaruhi ekonomi keluarga petani," ucapnya.
Oleh sebab itu, para petani kelapa sawit meminta pemerintah segera mengawasi dan mengambil tindakan hukum yang tegas kepada pabrik kelapa sawit perusahaan dari tingkat trader, grower hingga produsen yang ikut andil dalam menentukan harga TBS kelapa sawit secara sepihak.
"Kami menyuarakan bahwa negara tidak boleh kalah. Kami mendukung sepenuhnya agar pemerintah jangan menyerahkan urusan penentuan harga TBS kelapa sawit kepada pengusaha sawit," pungkasnya. *
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :