JAKARTA - Pengungkapan kasus korupsi izin ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) memunculkan nama baru. Kali ini melibatkan salah seorang Komisaris Utama PT Wilmar Nabati Indonesia berinisial MPT. Menjadi sangat menarik karena Wilmar Nabati merupakan salah satu produsen minyak goreng terbesar di Indonesia.

Selain itu, PT Wilmar Nabati Indonesia adalah anak perusahaan Wilmar Group yang dikenal sebagai salah satu perusahan raksasa dunia pada sektor perkebunan kelapa sawit. Pemilik Wilmar merupakan salah seorang konglomerat Indonesia, Martua Sitorus, seperti yang dilansir dari sindonews.

Bersama dengan Kuok Khoon Hong, Martua Sitorus mendirikan Wilmar pada tahun 1991. Sebagaimana dikutip dari laman resmi perusahaan, Wilmar Grup awalnya hanya memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 7.000 hektare di bawah PT Agra Masang Perkasa (AMP).

Seiring berjalannya waktu, perusahaan yang bermarkas di Singapura ini terus mengalami perkembangan. Bahkan saat ini Wilmar merupakan salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terluas di dunia dengan total luas tanam mencapai 232.053 hektare per 31 Desember 2020.

Dari jumlah tersebut, perkebunan kelapa sawit Wilmar tersebar di beberapa negara di dunia. Sekitar 65% kebun sawit Wilmar berada di Indonesia, 26% di Malaysia Timur dan 9% berada di Afrika.*

BERITA LAINNYA
Promo Honda Akhir Tahun: Tawarkan Hadiah Ratusan Juta di Pameran Mal SKA Pekanbaru PSPS Pekanbaru Kalah di Markas Sriwijaya FC, Harapan ke-8 Besar Menipis 2 Halloriau.com Journalists Win Achievements at the 2024 Pertamina Journalism Award Although Competing with Thousands of Works		Dijanjikan Upah Rp50 Juta, Polda Riau Tangkap 2 Kurir Penyelundup 1 Kg New Honda Scoopy Launches in Riau: Unique and Fashionable Scooter Ready to Become a Trendsetter Fakta Terbaru Korupsi Rp6,8 M Eks Pj Walikota Pekanbaru, KPK: Modus Bayar Utang