www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
MTQ XIX Resmi Ditutup, Kecamatan Kubu Kembali Raih Juara Umum Satu
 
Minyak Bunga Matahari Mulai Langka, Pabrik Biskuit di Italia Lirik Minyak Sawit
Kamis, 14 April 2022 - 14:35:40 WIB
Ilustrasi petani sawit.
Ilustrasi petani sawit.

Baca juga:

JAKARTA - Produsen biskuit Italia, Barilla menghapus label ‘senza olio di palma’ yang berarti ‘bebas minyak sawit’ di dalam kemasannya. Barilla bisa jadi menggunakan minyak sawit.

Prof Pietro Paganini, Guru besar John Cabot University Roma mengatakan, kekurangan minyak bunga matahari (sun flower oil), mendorong banyak produsen dan pengolah makanan untuk memformulasi ulang produknya dengan minyak yang berbeda. “Beberapa di antaranya kembali ke minyak sawit setelah mereka meninggalkannya antara 2016 dan 2018 dan setelah mereka memboikotnya,” kata Paganini, dikutip Rabu (13/4/2022).

Sementara, produsen dan pengolah makanan yang lain, kata Paganini, masih khawatir untuk kembali ke kelapa sawit karena mereka takut akan reputasi mereka. Sebab mereka khawatir terhadap LSM, reaksi pemangku kepentingan, dan lain-lain.

Ada beberapa produsen makanan olahan yang masih mengandalkan minyak bunga matahari sampai Agustus 2021. Mereka berharap minyak bunga matahari akan kembali (ada di pasaran) lagi. “Jadi sangat sedikit yang mengakui bahwa mereka membeli dan menggunakan minyak sawit. Kita lihat saja dalam beberapa bulan ke depan apa yang akan terjadi,” tukas Paganini.

Saat ini, Paganini memperhatikan, sejumlah klaim “bebas minyak sawit” mulai menghilang dari kemasan. Namun, Paganini belum bisa memastikan, apakah Barilla menggunakan minyak sawit atau tidak. “Kita lihat saja nanti. Setidaknya untuk saat ini, yang pasti klaim dan komunikasi negatif (terhadap minyak sawit) telah hilang,” katanya.

Barilla, kata Paganini, tidak memiliki banyak pilihan (dalam menggunakan minyak nabati). Produsen biskuit asal Italia ini, tidak mengeluarkan pernyataan publik apapun terkait penghapusan label “bebas minyak sawit” dalam kemasannya itu.

Menurut Paganini, Barilla harus kembali menggunakan minyak sawit dalam proses produknya, karena minyak sawit jauh lebih baik, aman dan bersertifikat berkelanjutan. Pada 2016, Barilla menggunakan minyak sawkt dengan sertifikasi keberlanjutan. Pada 2017, mereka tidak menggunakan minyak sawit sama sekali dan hanya menggunakan 20% minyak bersertifikat.

Paganini mengatakan saat ini produsen dan pengolah makanan di Eropa berada di bawah tekanan kelangkaan komoditas dan melonjaknya harga minyak nabati, terutama minyak nabati non sawit. Karena itu, mereka harus mencari alternatif. “Minyak sawit adalah pilihan terbaik,” tegasnya.

Pihaknya mempercayai bahwa setelah kehebohan boikot kelapa sawit, banyak perusahaan menyadari bahwa ternyata mereka tidak menghasilkan uang. “Minyak kelapa sawit menawarkan lebih banyak kesinambungan dan merupakan lemak yang lebih baik untuk makanan mereka,” paparnya.

Kelangkaan dan mahalnya minyak bunga matahari memberikan kesempatan kepada banyak produsen makanan untuk kembali ke minyak yang memberikan mereka performa kinerja terbaik, yakni minyak sawit.

Saat ini, kata Paganini, merupakan momentum yang sangat baik bagi produsen minyak sawit untuk masuk ke Eropa, setelah bertahun-tahun diboikot oleh negara-negara di Benua Biru ini.  “Minyak sawit ada di sini (Eropa) untuk menyelamatkan,” kata Paganini.

Saat ini, kata Paganini, bukan waktunya untuk membalas dendam setelah apa yang telah terjadi. Yang terbaik yang dapat dilakukan oleh negara-negara produsen minyak sawit adalah meningkatkan produktivitas, meningkatkan kualitas dan keberlanjutan yang lebih jauh baik lagi, memperkuat skema sertifikasi dan menjadikannya sebagai tolok ukur untuk semua komoditas lain dan menawarkannya kepada orang Eropa.

“Jika mereka pintar mereka akan membelinya. Jika tidak, dunia ini jauh lebih besar dari Eropa. Eropa kecil tetapi masih berpengaruh secara politik, jadi sebaiknya ikuti saja mereka. Sekarang saatnya berjabat tangan dan menjual sebanyak mungkin minyak sawit berkelanjutan,” katanya dilansir inilah.com.

Indonesia, kata Paganini, harus terus melakukan apa yang sudah dilakukan jutaan pekerja di rantai pasok, yakni meningkatkan kualitas, meningkatkan keberlanjutan, melestarikan keanekaragaman hayati, dan menghasilkan lebih banyak minyak sawit.(*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
MTQ ke-XIX tingkat kabupaten Rohil resmi ditutup pada Rabu (25/12) malam oleh Wakil Bupati Rohil, H.Sulaiman (foto/afrizal)MTQ XIX Resmi Ditutup, Kecamatan Kubu Kembali Raih Juara Umum Satu
Kepala Disdukcapil Kota Pekanbaru, Irma Novrita (foto/int)Disdukcapil Pekanbaru Minta Warga Segera Urus Akta Kematian Secara Online
Nadhira dan Syakila, kakak beradik raih prestasi di Kejuaraan Anggar Provinsi Riau (foto/ist)Kakak Beradik Nadhira dan Syakila Raih Prestasi Kejuaraan Anggar Provinsi Riau
  Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Nasriadi (tengah) saat ekspos lanjutan penanganan kasus SPPD Fiktif (foto/Magang2)Belasan Saksi Kasus Korupsi SPPD Fiktif Setwan DPRD Riau Ternyata Sudah Meninggal
RAPP rutin mengadakan program khitan massal. Kali ini juga digelar di Pustu Desa Makmur, Kabupaten Pelalawan (foto/ist)Rutin Setiap Tahun, RAPP kembali Gelar Khitanan Massal di Pelalawan
Tol di Riau alami lonjakan pengendara selama libur Nataru 2025 (foto/ist)Termasuk 2 Tol di Riau, Lonjakan Lalu Lintas di JTTS Saat Libur Nataru Capai 43 Persen
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved