www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Pemko Pekanbaru Prioritaskan Pelatihan UMKM Miskin dan Bantuan Modal
 
Harga Sawit Turun Mendadak, Petani Riau Terpekik
Minggu, 30 Januari 2022 - 07:47:48 WIB

PEKANBARU - Harga sawit turun ke angka Rp 1000 per kilo. Membuat sejumlah petani sawit di Riau terpekik.

Umihat, seorang petani sawit asal Kabupaten Rokan Hulu mengaku kaget atas turun mendadaknya harga sawit atau Harga TBS di Riau pada Sabtu (29/1/2022).

"Saya baru saja mengantarkan hasil panen ke pengumpul. Di sana harga sawit turun hingga Rp 1000 per kilo. TBS usia 10 tahun jatuh ke harga Rp 2.130 per kilo. Padahal sehari sebelumnya masih di harga Rp 3.130 per kilo," sebutnya, seperti yang dilansir dari tribunnews.

Ia mengatakan, penurunan harga juga terjadi di harga TBS berusia di bawah 10 tahun.

Meski terpekik, Umihat mengatakan, kenaikan Harga TBS di Riau yang terjadi beberapa bulan terakhir membuatnya cukup lega,

Sebab, ia kini memiliki modal berlebih untuk membeli pupuk dan biaya tambahan lain untuk kebun sawitnya.

Meski demikian, ia berharap, meskinya pemerintah juga menurunkan harga pupuk sehingga turunnya harga sawit tidak begitu berpengaruh terhadap petani sawit.

Sementara itu, menurut informasi yang didapat Tribunpekanbaru.com dari sebuah pabrik kelapa sawit di Rokan Hulu,

harga yang ditetapkan PKS ini turun Rp 1000 dari biasanya untuk semua umur.

Seperti untuk Harga TBS diusia diatas 10 tahun yang biasanya menjadi harga utama di pabrik tersebut dari biasanya Rp3.130 turun menjadi Rp2.130, terjadi penurunan Rp1000.

Sebagaimana diketahui, dalam sehari harga Tandan Buah Segar (TBS) anjlok hingga 25%, ini akibat pemberlakuan Domestik Market Obligation (DMO) dan Domestik Price Obligation( DPO).

Ketua DPP Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade), Tolen Ketaren kepada Tribun mengatakan, yang paling dirugikan dalam hal ini adalah petani sawit, sedangkan para pengusaha sawit tidak akan terkena imbasnya.

"Siap-siap petani sawit menangis kedepannya. Tidak lain dan tidak bukan pemicunya adalah kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Perdagangan tentang penerapan DMO. Yang membuat harga tertinggi CPO dalam negeri itu dengan harga Rp 9.300. Otomatis harga TBS hancur, bukan anjlok lagi," kata Tolen saat dikonfirmasi Tribun Sabtu pagi.

Dia menyampaikan, harusnya pemerintah jangan menyamakan dengan kasus DMO batu bara.

Dimana 20 persen wajib untuk di dalam negeri.

Di batu bara dikatakannya semuanya merupakan pengusaha sedangkan sawit 40 persen milik petani.

Sehingga harga menjadi hancur.

"Selain itu pemerintah juga tidak melakukan DMO terhadap pupuk, sehingga petani membelinya tetap dengan harga tinggi. Harusnya pemerintah bisa melibatkan asosiasi sawit dan lainnya sebelum mengambil kebijakan ini. Kalau sudah begini petani jadinya yang sengsara kan," ujarnya.

Diakui Tolen, tujuan awal kebijakan DMO memang untuk menstabilkan harga minyak goreng, namun dalam kebijakan itu, eksportir yang akan mengekspor wajib memasok minyak goreng ke dalam negeri sebesar 20 persen dari volume ekspor mereka masing-masing.

Akhirnya hal itu dibebankan kepada petani, harga TBS menjadi lebih murah.*



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Kadiskop UMKM Pekanbaru, Sarbaini (foto/int)Pemko Pekanbaru Prioritaskan Pelatihan UMKM Miskin dan Bantuan Modal
Polsek Payung Sekaki berhasil menangkap seorang pelaku jambret di Jalan Nangka, Pekanbaru (foto/Antara)Residivis Jambret di Pekanbaru Diringkus Polisi, Aksi Penangkapan Viral di Medsos
Dinas PKH Riau genjot vaksinasi ribuan hewan ternak (foto/int)Kasus PMK di Riau Meningkat, Dinas PKH Percepat Vaksinasi Ribuan Hewan Ternak
  Plh Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Zarman Candra (foto/int)ASN Pemko Pekanbaru Diminta Tingkatkan Kinerja Usai Libur Isra Miraj dan Imlek 2025
Branch Manager JNE Pekanbaru, Hui Mandra (tengah) merayakan Imlek 2025 (foto/ist)Semarak Imlek 2576: JNE Pekanbaru Berbagi Kebahagiaan dengan Pelanggan dan Masyarakat
Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan (foto/int)Jadi Korban Penembakan APMM, Satu WNI Asal Riau Masih Dirawat di Malaysia
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Tingkatkan Kualitas SDM, PT BSP - UMRI Teken MoU
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved