www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Meta AI WhatsApp Bisa Menghasilkan Uang? Ini Penjelasannya
 
Jadi Pasar Strategis, Gapki Minta Pemangku Kepentingan Industri Sawit Jaga Pasar Asia Selatan
Minggu, 12 Januari 2020 - 06:33:05 WIB

JAKARTA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyarankan pemangku kepentingan industri sawit nasional menjaga pasar Asia Selatan, seperti Pakistan dan India. Kedua negara itu merupakan salah satu pasar strategis produk minyak sawit Indonesia.

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono mengatakan India adalah importir terbesar minyak sawit Indonesia, sedangkan Pakistan keempat setelah China dan Uni Eropa.

Secara khusus dia menyebutkan pada 2018 total volume ekspor minyak sawit Indonesia ke Pakistan mencapai 2,5 juta ton.

Mukti mengatakan di tengah tekanan dan diskriminasi dagang dari Uni Eropa terhadap komoditas minyak sawit, Asia Selatan adalah pasar strategis yang harus dijaga.

“Selain Pakistan, tentu saja India dan Bangladesh,” ujarnya melalui keterangan tertulis pada Sabtu (11/1/2020) dikutip dari Bisnis.

Namun, Mukti menyoroti tren penurunan volume ekspor ke India. Pasalnya, kinerja ekspor minyak kepala sawit ke India menyusut menjadi 6,7 juta ton pada 2018, dari realisasi ekspor 2017 yang mencapai 7,6 juta ton. “Ini mengkhawatirkan, karena sampai Oktober 2019, volume ekspor baru 3,7 juta ton.”

Dia menambahkan penurunan kinerja ekspor produk minyak sawit tersebut tidak lepas dari kebijakan bea masuk di India yang lebih tinggi terhadap minyak sawit Indonesia dibandingkan dengan Malaysia.

“Ini membuat sawit kita kalah kompetitif dengan Malaysia. Namun, kebijakan tersebut sudah diubah dan sekarang tarifnya sama dengan Malaysia,” tambahnya.

Beruntung, pada akhir tahun lalu Pemerintah India mengeluarkan kebijakan penurunan impor tarif produk kelapa sawit. Namun, India kemudian mengeluarkan kebijakan melarang impor produk olahan minyak sawit.

“Kami masih menunggu bagaimana penerapan kebijakan baru dari India. Yang pasti, dua kebijakan tersebut saling bertentangan. Kebijakan pelarangan impor produk olahan minyak sawit dapat merugikan ekspor produk olahan minyak sawit Indonesia,” kata Mukti.

Selain India dan Pakistan, Gapki menyarankan pasar ekspor Bangladesh ditingkatkan. Pada 2018 ekspor minyak sawit Indonesia ke Bangladesh mencapai 1,4 juta ton. (*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Meta AI WhatsApp tidak ada fitur resmi menghasilkan uang atau monetisasi (foto/int)Meta AI WhatsApp Bisa Menghasilkan Uang? Ini Penjelasannya
Polri bantah program SIM gratis seumur hidup (foto/int)Ada Program Pembuatan SIM A dan C Gratis 2024, Benarkah?
Calon Bupati di Pilkada Riau 2024 yang diusung Ketum PDIP, Megawati raih kemenangan (foto/int)5 Paslon Bupati Jagoan Partai Megawati Menang di Pilkada Riau, Ini Daftarnya
  Komjaki Riau ramah tamah bersama Lakban Padang (foto/Yuni)Sehat Bersama, Komjaki Riau Gelar Ramah Tamah dengan Lakban Padang
HK mencatat terjadi lonjakan trafik kendaraan di Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar (foto/ist)Kendaraan Melintasi Tol Permai dan Tol Pekanbaru-XIII Koto Kampar Melonjak
Anggota DPR RI Dapil Riau 1, Dr Achmad (foto/Yuni)Fachmi Ayah Pj Walikota Pekanbaru Meninggal, Achmad Merasa Sangat Kehilangan
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved