Banyak Lahan Sawit di Riau Tidak Terdata dan Tidak Bayar Pajak
Selasa, 03 Desember 2019 - 15:12:27 WIB
PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) menghadiri serta memberikan arahan pada Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Riau masa bakti 2019 - 2024, Selasa (3/12/2019) di Hotel Pangeran.
Pada kesempatan itu, Gubri Syamsuar mengucapkan selamat kepada ketua DPW Apkasindo Riau Santha Buana dan seluruh pengurus yang baru selesai dikukuhkan untuk dapat memimpin sekaligus membantu masyarakat. "Khususnya para petani sawit Riau," katanya.
Sambungnya, untuk sama-sama diketahui, Riau merupakan penghasil sawit terbesar di Indonesia. Menurut data dari BPS, jumlah sawit Riau ada sekitar 2,4 juta hektar, itu yang terdaftar. Kalau dilihat, masih banyak lahan sawit Riau yang belum masuk data BPS.
"Berdasarkan data dari 2,4 juta hektar itu, tidak semuanya juga perkebunan sawit yang membayar pajak. Setelah dilakukan pengecekan, yang membayar pajak hanya 1.000.194 hektare dan 1 juta hektar lagi tidak tahu kemana," kata Syam.
Dijelaskannya, saat ini, Indonesia mengalami perlambatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di atas 5.0 tetapi Riau memiliki pertumbuhan ekonomi hanya 2,8, termasuk rendah di Indonesia.
"Maka dari itu, untuk mengangkat perekonomian Riau, kita tidak bisa hanya dengan mengandalkan migas dan sawit. Kita perlu melakukan terobosan-terobosan yang baru supaya kita tidak pusing jikalau harga migas dan sawit anjlok," terangnya.
Syam menambahkan, bagaimana mau mengangkat APBN dan APBD serta ekonomi masyarakat sedangkan pajak negara kita saja tidak tercapai. Sebab itu, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sangat penting untuk membantu APBN dan APBD.
"Pada saat melakukan pertemuan dengan presiden, Presiden Jokowi mengatakan bahwa ada 3 nilai yang harus kita siapkan untuk tetap eksis di tengah-tengah ketidakpastian ekonomi global. Di antaranya kita harus bisa bertahan di tengah kesulitan. Kemudian, cari sumber baru untuk bertahan dan tetap optimis dalam menghadapi berbagai tekanan," tuturnya.
Penulis : Rivo Wijaya
Editor : Yusni Fatimah
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :