JAKARTA - Tim Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) memproyeksikan, produksi minyak sawit nasional pada bulan Juli 2019 sebesar 4,43 juta ton dan turun menjadi 4,33 juta ton pada bulan Agustus 2019.

Angka itu melonjak dibanding bulan data realisasi produksi pada bulan Juni 2019 yang tercatat sebanyak 3,98 juta ton. Data bulan Juni tersebut mengacu rilis resmi Gapki pada 6 Agustus 2019.

Sementara itu, PPKS memperkirakan, ekspor pada bulan Juli 2019 bisa mencapai 427 ton minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan 2,26 juta ton produk turunan CPO. Dengan konsumsi lokal dikasir sebanyak 1,54 juta ton ditambah stok awal sebesar 3,55 juta ton, bulan Juli diperkirakan akan ditutup dengan stok akhir sebesar 3,74 juta ton.

"Produksi meningkat, namun tidak terlalu tajam dikarenakan distribusi semester I dan II relatif merata. Kondisi itu disebabkan oleh curah hujan tahun 2017-2018 relatif merata, sehingga mempengaruhi produksi 2019.

Ekspor akan meningkat terutama ke Tiongkok. Konsumsi domestik juga meningkat, sebagai efek implementasi B30," kata Peneliti Senior PPKS Medan Hasan Hasril Siregar saat dihubungi, Minggu (1/9/2019).

Secara terpisah, Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun memberi estimasi berbeda.

"Estimasi saya, produksi bulan Juli 2019 sebesar 4,5 juta ton, lalu ekspor hanya 2,7 juta ton, sedangkan pemakaian dalam negeri bisa mencapai 1,7 juta ton. Dengan demikian, stok akhir adalah 3,3 juta ton," kata Derom, dikutip dari investor.id. (*)