SURABAYA - Wacana adanya aksi reuni 212 yang akan digelar awal Desember mendatang mendapatkan penolakan di Jawa Timur. Sejumlah banner penolakan gerakan reuni 212 itu pun mulai terpampang di beberapa titik jalan di Surabaya.
Beberapa titik yang terlihat terpasang banner penolakan antara lain di Jalan Darmo, Jalan Simo, Demak, Rangkah, Diponegoro, dan Jalan Sikatan. Beberapa banner sendiri terlihat bertuliskan "Tolak gerakan, Program dan Reuni 212", "Demi Indonesia Aman, makmur, dan damai #bubarkanPA212."
Pada banner tersebut, terpasang identitas si pemasang yakni, PNIB atau ormas Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu. Dikonfirmasi terkait dengan banner-banner ini, Ketua PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho, pun membenarkannya.
Ia menyatakan, penolakan terhadap Reuni 212 di Jakarta sangat penting bagi keutuhan NKRI, keselamatan bangsa, dan Persatuan Bangsa.
"Jangan ada kudeta dari pemerintahan yang sah menjadi kelompok khilafah. Maka dari itu kami tolak FPI dan HTI bangkit kembali," ujarnya, Jumat (19/11/2021).
Ia menjelaskan, hadirnya reuni 212 bisa memunculkan bibit-bibit hilangnya persatuan anak bangsa, hilangnya tali kebhinekaan, memunculkan sikap juga tindakan intoleransi bahkan diduga kuat juga ada gerakan-gerakan radikalisme, terorisme tumbuh berkembang.
Gus Wal sapaan akrabnya, juga meminta kepada TNI/Polri untuk menindak tegas siapa pun yang ingin membuat kerusuhan, keonaran yang mengancam keselamatan keamanan rakyat dan bangsa.
"Kita mendukung penuh TNI Polri untuk menangkap dan menindak tegas aksi-aksi intoleransi, premanisme radikalisme terorisme. Tangkap penggeraknya, aktor intelektual, korlapnya dan yang mensosialisasikanya," jelasnya.
Ia menjelaskan selain takut dimanfaatkan oleh organisasi yang dilarang Pemerintah seperti FPI dan HTI, masalah Covid-19 juga menjadi perhatian serius. Ia menyebut jangan sampai aksi yang dilakukan memunculkan kluster baru.
"Jika Reuni 212 tetap digelar sama saja dengan kita mengulang kesalahan yang sama yang menyengsarakan rakyat dan mengancam kesehatan juga nyawa rakyat Indonesia," terangnya.
Maka dari itu, ia menyebut, PNIB bergerak ke Jakarta, Yogyakarta, Jombang, Malang, Surabaya, Kalimantan, dan Kota ataupun Kabupaten lain menyebarkan spanduk, baliho dan mendeklarasikan menolak aksi reuni 212.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :