IDC 2024: Bukan Ancaman, Media Perlu Manfaatkan Teknologi AI
Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:18:13 WIB
JAKARTA - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini menjadi bagian penting dari perkembangan teknologi.
Meski banyak yang menganggap AI sebagai ancaman bagi berbagai industri, termasuk media, AI bisa digunakan untuk membantu jurnalis dalam membuat berita.
Damar Juniarto, Pendiri PIKAT Demokrasi (Pusat Inovasi Kecerdasan Artifisial dan Teknologi untuk Demokrasi), menjelaskan bahwa banyak media saat ini sudah menggunakan AI dalam produksi berita.
Bahkan, beberapa berita yang dibuat dengan bantuan AI telah memenangkan penghargaan Pulitzer, yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang jurnalistik.
Damar mencontohkan beberapa media yang memanfaatkan AI, seperti The New York Times yang menggunakan AI untuk mengidentifikasi kawah bom seberat 2.000 pon di Gaza, di area yang seharusnya aman bagi warga sipil.
"Ini adalah salah satu contoh bagaimana AI bisa membantu jurnalis dalam mengungkap fakta," katanya saat sesi Master Class di Indonesia Digital Conference (IDC) 2024 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Di Indonesia, media seperti Narasi menggunakan AI untuk menyusun laporan peristiwa Tragedi Kanjuruhan pada 2022. Sementara Beritagar memanfaatkan AI untuk pelaporan berita sepakbola. "Bahkan, Thai.news menggunakan AI sepenuhnya untuk menyusun berita breaking news," tambah Damar.
Selain membantu dalam pembuatan berita, AI juga bisa digunakan untuk melindungi narasumber, misalnya dengan teknologi seperti media sintetis yang dapat memburamkan atau memodifikasi wajah dan suara.
AI juga memungkinkan pembuatan rekonstruksi lokasi untuk melindungi lokasi asli jika diperlukan, serta membantu menggambarkan peristiwa yang tidak ada dokumentasi aslinya.
Ika Ningtyas, jurnalis Tempo, menyatakan bahwa meskipun AI telah banyak digunakan untuk memproduksi konten berita, teknologi ini tidak bisa menyelesaikan semua tugas jurnalistik.
"Media harus tetap mengawasi perkembangan teknologi AI dan dampaknya terhadap hak asasi manusia (HAM)," ujar Ika.
Ika juga menyoroti berbagai risiko yang terkait dengan penggunaan AI dalam jurnalistik, seperti kurangnya transparansi, pelanggaran privasi, masalah hak cipta, bias data, dan ketidakakuratan.
"AI mengumpulkan materi dari berbagai sumber tanpa menyebutkan sumbernya secara spesifik, sehingga menimbulkan banyak tantangan," tambahnya.(rls)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
BERITA LAINNYA |
|
|
Perumda Tuah Sekata Gelar Syukuran di Penghujung Tahun, Ini Pesan Bupati Pelalawan Soal Usulan Nama Pj Sekdako Pekan Depan, DPRD Pekanbaru: Harus Paham Situasi Pemko Imbauan Cooling System, Polsek Simpang Kanan Jaga Kamtibmas Pasca Pilkada 2024 Hilang Saat Melaut, Guru Honorer di Kepulauan Meranti Ditemukan Tak Bernyawa Ramalan Zodiak 27 Desember 2024: Capricorn Jangan Takabur, Leo Sabar Demi Hasil
|
|
Tersisa 4 Hari Lagi, Nikmati Promo PDKT Setiap Pembelian Sepeda Motor Honda Sidang Sengketa Pilkada Kuansing 2024 di MK, Tim Paslon Minta Pendukung Legawa Super Air Jet Tujuan Jakarta-Pekanbaru Tunda Keberangkatan Hingga 2 Jam, Ini Kata Manajemen Bandara SSK II Heboh Penumpang Super Air Jet Tujuan Pekanbaru Terjebak 2 Jam di Pesawat: Dikomplain, Petugasnya Cengengesan Ada 111 Bengkel Resmi Siaga di Riau, Liburan Nataru Lebih Aman Bersama AHASS Honda
|
Komentar Anda :