Komunitas Poyo Harmony, Berdayakan Anak Muda Melalui Musik dari Barang Rongsokan
PEKANBARU - Sekelompok anak muda berganti-gantian memukul ember cat, potongan besi, dan galon bekas. Suara yang timbul saling bersahut-sahutan menjadi sebuah lagu. Penonton semakin semangat, karena kelompok ini juga atraktif dengan bergoyang mengikuti irama lagu.
Suasana itu ditampilkan Syaipul Bahri, penerima Penerima SATU Indonesia Award 2021 tingkat Provinsi dengan tema “Penyelamat Generasi Milenial Lewat Musik Rongsokan” kepada awak media awal Agustus lalu.
"Semua alat yang dimainkan anak-anak muda ini barang rongsokan, bahkan ada drum bekas untuk memandikan jenazah yang kita pinjam dari desa," sebut Syaipul Bahri, pria kelahran Tanjung Batu, Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) mengawali ceritanya.
Syaipul tergerak membuat komunitas musik, sebab ia khawatir anak-anak di sekitar tempat tinggalnya di Desa Tanjung Sari Poyo akan terpengaruh hal-hal negatif. Itu sudah mulai terlihat, banyak anak muda yang cuma nongkrong di jalan bahkan ikut balap liar.
“Waktu itu sekitar tahun 2015, saya kemudian berinisiatif mengajak anak-anak muda sekitar membuat kelompok musik. Awalnya hanya beberapa anak saja yang mau. Karena keterbatasan alat musik, lalu saya berinisiatif memanfaatkan barang-barang rongsokan. Kemudian terbentuklah komunitas yang diberi nama Poyo Harmony,” kata Syaipul yang kini berprofesi sebagai guru PNS di Kabupaten Meranti, Riau.
Alat musik yang dipakai seperti besi bekas, bambu bekas, ember cat bekas, drum bekas, dan galon pecah. Namun ada juga alat musik saron dan biola.
Kemudian perlahan Syaipul yang memang memiliki skill bermusik, mengajari anggota Poyo Harmony. Setelah menemukan formasi yang tepat, dirinya memberanikan tampil ke berbagai kegiatan.
Siapa sangka ternyata Poyo Harmony ini menarik perhatian dan dijadikan Binaan Pangkalan TNI AL (Lanal) Tanjung Balai Karimun. Bukan itu saja Poyo Harmony kemudian mampu menyabet penghargaan bidang lingkungan dari Astra yakni Penerima SATU Indonesia Award 2021 tingkat Provinsi dengan tema “Penyelamat Generasi Milenial Lewat Musik Rongsokan”.
Bahkan komunitas seni yang diberi nama Poyo Harmony yang digerakkan Syaipul ini tidak hanya sekali mendapat penghargaan dari Astra, sebelumnya tahun 2018 juga pernah mendapatkan Awards dari Astra dari bidang pendidikan.
Pernah Dipandang Sebelah Mata
Usaha Syaipul mengarahkan pemuda di kampungnya untuk bermusik ternyata sempat dipandang sebelah mata. Bahkan warga sekitar sempat meremehkan.
“Awal-awal jelas anggota komunitas yang bukan pemusik, dipandang sebelah mata. Apalagi alat yang dipakai juga barang rongsokan. Saya memang bisa bermain musik, seperti biola, saron, gitar, dan lainnya. Pelan-pelan kita berlatih, saya juga tonton video di Youtube, semua autodidak. Alhamdulillah, komnunitas kami tampil diberbagai event, hingga jadi binaan Lanal Karimun,” sebut Syaipul.
“Mereka yang pernah meremehkan, akhirnya juga memuji. Karena anak-anak di Poyo Harmony bekerja keras dan pantang menyerah. Bahkan pernah saat penerimaan keanggotaan baru, sampai luar desa juga ikut mendaftar,” sebut bapak anak satu ini.
Seiring berjalannya waktu, Syaipul lulus sebagai guru PNS di SDN 14 Bandul, Kecamatan Tasik Putri Putih, Kabupaten Meranti, Riau. Meski begitu dirinya masih menjaga komunikasi dengan anggota-anggota yang ada di komunitas.
Terakhir dirinya mendengar anggota Poyo Harmony ada 50 orang. Sampai sekarang masih di bawah binaan Lanal Tanjung Balai Karimun.
"Saya bersyukur Poyo Harmony masih eksis hingga saat ini, meski saya tidak berada di sana. Karena dari awal orientasi saya bukan uang, tapi lebih membangun desa dan mengajak generasi agar terhindar dari hal negatif,” ujarnya.
Syaipul berharap kisah ini bisa menginspirasi daerah lainnya. Mengajak anak-anak muda untuk berkegiatan positif, jangan berorientasi pada materi. Terpenting menjaga semangat untuk terus berkarya, manfaatkan sumber daya yang ada di sekitar.
Penulis: Riki Ariyanto
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :