UGM Jamin Tak Ada Mahasiswa DO karena Masalah Biaya
Kamis, 09 Februari 2023 - 16:15:01 WIB
JOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menjamin tidak ada mahasiswanya yang berhenti kuliah karena masalah biaya. Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan Prof Supriyadi, memastikan bahwa mahasiswa yang tidak mampu membayar uang kuliah tunggal (UKT) tidak akan di-drop out (DO) dari kampus.
"Belum pernah ada cerita mahasiswa drop out karena tidak mampu membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal). UGM selalu berkomitmen dan akan terus berkomitmen membantu mahasiswa dari latar belakang ekonomi yang kurang menguntungkan," ujar Prof Supriyadi dalam laman resmi UGM, dikutip Kamis (9/2/2023).
Prof Supriyadi pun menuturkan bahwa hingga saat ini, jumlah mahasiswa UGM yang ditarik biaya kuliah per semester berupa senilai besaran BKT relatif sedikit. Lebih dari 90 persen mahasiswa membayar biaya kuliah per semester dengan besaran UKT yang telah disubsidi atau di bawah besaran BKT program studi.
"Ketika UKT sama dengan BKT itulah BEP (break even point)-nya. Kalau kita melihat profil mahasiswa UGM, UKT yang paling tinggi yaitu UKT 8 besarannya ada yang sama dengan BKT, ada yang sedikit di bawahnya, dan hanya 9,2 persen mahasiswa UGM yang masuk mendapat UKT tertinggi ini. Kita sudah melakukan subsidi agar proses pendidikan dapat terselesaikan dengan baik," jelas Prof Supriyadi.
Adapun subsidi biaya kuliah di UGM tidak secara penuh dibiayai oleh pemerintah. Pihak UGM selama ini menghimpun dana pendidikan dari banyak pihak termasuk dari para orang tua mahasiswa.
"Untuk menyiapkan SDM berkompetensi baik bukan hal mudah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita harus punya sumber daya pendukung dari sisi keuangan dan fasilitas yang memadai untuk menyediakan berbagai macam kebutuhan," tambahnya.
Kontribusi dari para orang tua mahasiswa juga turut jadi pendukung dalam pengembangan sekolah vokasi di UGM. Hal ini dituturkan oleh Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr Ing Ir Agus Maryono.
"Ketika kemarin ada sumbangan sukarela, sekolah vokasi peringkat kedua penerima sumbangan dari seluruh fakultas. Berarti solidaritas orang tua untuk pengembangan UGM saya yakin ada," ujarnya
Selain bantuan dari orang tua, pembiayaan kuliah mahasiswa yang kurang mampu di UGM juga didukung melalui kemitraan dengan berbagai pihak. Menurut Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr Hempri Suyatna, pada tahun 2022, UGM mengelola beasiswa dari 165 mitra dengan total dana sebanyak Rp 304 miliar.
"Pada tahun 2022 kita mengelola beasiswa dari 165 mitra dengan total Rp 304 miliar. Per Januari ini kita juga sudah mengucurkan beasiswa untuk satu semester ke depan sebesar Rp 87 miliar," jelas Dr. Hempri.
Direktur Keuangan UGM, Syaiful Ali pun memberitahukan kepada mahasiswa UGM yang sedang mengalami kesulitan untuk membayar biaya kuliah, maka bisa mengajukan pembebasan sementara UKT, pengurangan UKT, perubahan kelompok UKT, atau pembayaran UKT secara berangsur, seperti yang dilansir dari detik.
"Per tahun kita memberi bantuan keringanan UKT rata-rata sebesar Rp 20 miliar," ujar Syaiful. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :