MEDAN - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Muda Bina Kerjasama Antar Generasi (DPP GM BKAG) mengadakan Webinar Nasional yang dilakukan pada diselenggarakan secara virtual, Sabtu (10/12/2022).
Webinar Nasional yang diselenggarakan GM BKAG bertema Tujuan Hari-Hari Besar Umat Beragama Dalam Penggenapan Masa Depan Pemuda Yang Berkhebinekaan dan Berketuhanan.
Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Muda Bina Kerjasama Antar Generasi (DPP GM BKAG) menghadirkan lima narasumber yakni Riama Sihite, S.H dari Koordinator Pidana Pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Teguh Azmi dari Ketua GMNI Riau, Hana Angeline Finalis BINUS Career Ambassador, Cheryl Deslyn, S.H dari Millenial Sumatera Utara, dan Pdt. Hotnida Nadapdap dari Pimpinan GBI Aravah DKI Jakarta.
Dalam acara Webinar Nasional, hadir juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Muda Bina Kerjasama Antar Generasi (DPP GM BKAG), Samuel Marpaung. Dalam acara tersebut, Samuel Marpaung memberi kata sambutan.
"Webinar ini lahir karena dua hal. Pertama, webinar ini lahir karena salah satu wujud perayaan natal GM BKAG yang di konversikan menjadi Webinar Nasional. Kedua, kita melakukan konversi ini karena GM BKAG akan terus bergerak dan merealisasikan visi misi untuk selalu memberi edukasi kepada kaum muda bahkan masyarakat luas," ujar Samuel.
"GM BKAG kali ini menghadirkan narasumber termuda yaitu Hana Angelina dan kita juga kembali kedatangan Cheryl Deslyn sebagai pemudi asal Sumut yang beragama Buddha. Kemarin beliau sudah menghadiri Webinar kita sebagai narasumber dan kami kembali menyampaikan terima kasih buat kedatangannya hari ini," ucapnya.
Samuel Marpaung juga menyampaikan bahwa pemuda harus mulai meningkatkan kepedulian terhadap masa depan Indonesia terkhusus dalam menghadapi resesi dan Pemilu 2024 yang akan datang.
"Tahun depan adalah sebuah masa tantangan dimana dunia akan menghadapi resesi terkhusus Indonesia. GM BKAG saat ini telah mempersiapkan ide dan gerakan ekonomi untuk bisa menjadi sebuah solusi dan membantu rakyat dalam menghadapi resesi. GM BKAG akan menjadikan tantangan tersebut menjadi peluang. Kita juga mengadakan webinar ini tidak lain untuk mengajak kaum muda untuk merapatkan barisan untuk tidak mudah terpecah belah yang dikarenakan kepentingan para kadrun yang di 2024 nanti," ucapnya dengan tegas.
Riama Sihite, S.H juga menyampaikan bahwa sangat penting Webinar ini diadakan. Dia berharap para pemuda sekarang saatnya harus mulai peduli terhadap masa depan bangsa.
"Saya sangat senang di undang dalam webinar ini dan saya betul-betul memberi apresiasi terkhusus buat Samuel Marpaung sebagai Ketua Umum. Kegiatan ini dinilai sangat mengedukasi. Saya sebagai salah satu penegak hukum di negeri ini memiliki harapan kepada generasi muda agar menjadi pelopor bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini dapay diwujudkan dengan tetap mengamalkan nilai nilai Pancasila dan toleransi beragama. Jangan ada lagi diantara kita ini yang mendiskriminasikan suka A ataupun suku B sebab kita sudah menjadi bangsa yang merdeka," ucapnya.
Teguh Azmi yang juga menjadi narasumber diacara tersebut menyampaikan bahwa perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada satupun agama yang mengajarkan kebencian. Namun, hari ini kita dihadapkan oleh kelompok-kelompok radikal. Kita harus mengimplementasikan nilai toleransi dan saling bahu membahu membangun masa depan NKRI.
Hana Angelina dari Finalis BINUS Career Ambassador juga menyampaikan bahwa keberagaman bukan hadir untuk diseragamkan, tetapi untuk memberikan warna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi dalam hal menolong, kita tidak boleh memandang suku, ras, atau agamanya saat kita ingin menolong," ucap Hana Angelina.
Dalam Webinar Nasional tersebut, Cheryl Deslyn sebagai narasumber pun memberi statement yang menohok. Cheryl menyampaikan bahwa keberagaman itu adalah suatu warna yang dimiliki Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.
"Semangat gotong royong itu adalah ciri khas kita. Gotong royong ada karena lahirnya nilai toleransi di dalam diri kita. Apalagi hanya Indonesia yang memiliki keberagaman yang tidak dimiliki oleh bangsa lain," ucapnya.
"Kita sebagai generasi millennial harus turut berpatipasi di hari hari besar umat beragama dengan semangat gotong royong. Penting bagi kita untuk meningkatkan rasa nasionalisme terhadap cinta tanah air. Generasi muda sekarang hendaknya tidak menjadikan agama sebagai alat untuk memecah belah persatuan dan kesatuan. Kita harus bangun pola perdamaian antar semua umat beragama dengan ajaran kasih yang diajarkan oleh agama masing masing," tegas Cheryl Deslyn.
Pada kesempatan itu, Hotnida Nadapdap sebagai tokoh agama dari DKI Jakarta juga menyampaikan bahwa tidak ada agama yang tidak mengajarkan kasih dan damai. Ia menilai bahwa dalam menghadapi hari-hari ini, generasi muda harus bisa menjadi sebuah solusi dalam menghadapi tantangan bangsa.
"Saya memberi apresiasi kepada GM BKAG terkhusus bung Samuel Marpaung yang telah mengadakan acara ini. Apapun yang kita lakukan dan dimanapun kita, harus mengedepankan nilai-nilai kasih dan damai. Ketika nilai-nilai itu dilakukan, maka akan hadirlah kenyamanan dalam bernegara. Tidak ada juga agama yang mengajarkan nilai-nilai kebencian. Saya mendorong apapun gerakan positif GM BKAG dan organisasi ini harus semakin berkembang layarnya," jelasnya.
Webinar Nasional di moderatori langsung Dody Chandra sebagai Sekretaris Jenderal DPP GM BKAG dan dihadiri drg. Eva Tampubolon Ketua BKAG Riau.
Tidak hanya itu, acara Webinar dipimpin doa pembuka oleh Bishop GLKRI Pdt. Dikson Pandjaitan. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :