Berencana Temui Zelensky dan Putin
Jokowi Bakal Jadi Pemimpin Asia Pertama yang Berkunjung saat Perang Rusia-Ukraina
Rabu, 22 Juni 2022 - 21:57:10 WIB
JAKARTA - Presiden Jokowi berencana melakukan kunjungan ke sejumlah negara di Eropa akhir Juni 2022 ini. Bahkan dijadwalkan juga bertemu dengan 2 pemimpin negara yang sedang berperang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Agenda kunjungan Jokowi ke Eropa itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Sebelum bertemu Zelensky dan Putin, Jokowi lebih dulu ke Jerman.
"Presiden RI telah mendapatkan undangan dari Ketua G7, Jerman untuk hadir dalam KTT G7 di Elmau pada tanggal 26-27 Juni 2022," ujar Retno dilansir detik.com, Rabu (22/6/2022).
Usai dari Jerman, Jokowi akan ke Ukraina dan Rusia. Namun, tidak dijelaskan secara pasti kapan tanggal kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia tersebut.
"Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kiev, Ukraina, dan Moskow, Rusia. Kunjungan ke dua negara ini merupakan kunjungan yang dilakukan dalam situasi yang tidak normal. Kita paham situasi saat ini masih sangat sangat-sangat complicated," sebut Retno.
"Dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, tentunya Bapak Presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin," ungkapnya.
Sebagai Presiden G20 tahun 2022, lanjut Retno, Jokowi memilih untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian perang Rusia-Ukraina. Retno menyebut Jokowi tidak memilih untuk diam saja.
"Dunia juga paham mengenai kompleksitas masalah yang ada. Meski situasinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai Presiden G20 dan salah satu anggota Champion Group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk Sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi, tidak memilih untuk diam. Presiden Jokowi merupakan pemimpin Asia pertama yang akan melakukan kunjungan ke dua negara tersebut," jelasnya.
Retno mengatakan, Indonesia mencoba untuk berkontribusi untuk menangani krisis akibat perang. Indonesia juga ingin mendorong spirit perdamaian.
"Mencoba memberikan kontribusi untuk menangani krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah, dan terus mendorong spirit perdamaian," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :