PEKANBARU - Muda, bertalenta, dan bikin bangga. Itulah kesan pertama saat berjumpa dengan Thiffa Qaisty Salsabila. Siapa sangka, dari sentuhan gadis 24 tahun itu bisa membawa wastra atau kain tradisional tenun asal Riau mendunia.
CEO dan Creative Director Brand Sakinah by Thiffa Qaisty itu telah sukses membawa karya-karyanya dengan perpaduan wastra nusantara tampil di berbagai panggung pertunjukan busana kelas dunia seperti di Rusia, Dubai, bahkan Paris.
Thiffa tak pernah menyangka bisa sampai pada titik kesuksesan seperti saat ini. Ia terjun ke dunia fesyen masih sangat muda 18 tahun. Ketertarikannya tak lepas dari orang tua yang membuka usaha Butik Sakinah pada tahun 2015. Pada saat itu, orang tuanya fokus pada penjualan pakaian kebutuhan haji dan umrah, seperti mukena.
Kemudian Thiffa yang kadung meminati dunia fashion, mengambil pendidikan desainer bidang pattern di Abineri Ang School Jakarta tahun 2016. Dari sana semangat Thiffa pada dunia fesyen semakin menggebu-gebu.
Apalagi Thiffa mulai kepikiran tentang Wastra Riau seperti kain tenun songket yang punya potensi. Sebab selama ini kain tenun lebih banyak dipakai untuk acara adat, dengan warna yang mencolok. Sehingga kurang diminati generasi muda, jika pun dibuat menjadi pakaian.
“Habis sekolah desain, kita mulai coba memadukan kain tenun dengan motif Melayu Riau ke setiap busana yang dibuat. Kita mulai ciptakan segmentasi baru, bukan hanya baju custom. Kain tenun dikembangkan, busana ready to wear atau siap pakai. Menjadi pakaian sehari-hari, bisa juga dipakai kerja dan formal,” katanya saat berbincang pada Rabu (26/3/2025).
Bagi Thiffa di Riau, khususnya Pekanbaru masih terbuka lebar peluang bagi desainer lokal untuk terus berkembang. Apalagi dengan kekayaan wastra nusantara seperti batik, songket, dan tenun, jika dikembangkan dengan baik bisa menciptakan karya yang luar biasa, sekaligus melestarikan kebudayaan.
“Karena memang kain tradisional Melayu Riau punya keunikan tersendiri, baik dari segi bahan maupun motif-motifnya. Jadi masih bisa dikembangkan menjadi dress, outerwear, dan kemeja yang elegan. Apalagi sekarang tren mix and match fashion, jadi pasarnya masih terbuka lebar,” sebutnya.
Karena bahan baku di Pekanbaru terbatas, Thiffa membelinya dari industri tekstil di Pulau Jawa. Sementara itu kain tenun, ia berkolaborasi dengan UMKM di Provinsi Riau. Seperti Tenun Putri Mas Bengkalis, Tenun Wan Fitri Pekanbaru, Rumah Tenun Batik Nagori Kuansing, Tenun Kampung Bandar Pekanbaru, dan Dolas Songket Sumatera Barat (Sumbar).
“Produk kita juga diminati di Malaysia. Kita ada di salah satu departemen store di Malaysia, bersama dengan beberapa brand dan desainer lain. Produk kita banyak peminatnya," ujar Thiffa.
Selain itu, Thiffa berkesempatan memamerkan busananya yang dikembangkan dari kain tenun Putri Mas dan Kampung Bandar di Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF) in Paris tahun 2023.
Dari kain tradisional Melayu yang dikembangkan ke busana pria dan wanita, Thiffa berhasil menyabet banyak penghargaan. Seperti juara pertama Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2020 di Riau dan Regional Sumatera, Champion of Champion dan IKRA of the Year tahun 2020 dan 2021. Lalu juara tiga nasional di ajang Hijrah Preneur tahun 2023, dan UMKM terbaik di Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) Batam yang diselenggarakan Kemenparekraf 2023.
Saat ini busana rancangan Tiffa digemari berbagai kalangan. Butiknya di Jalan Dharma Bakti Pekanbaru selalu ramai pengunjung. Produksi bisa mencapai 80 hingga 100 produk per bulan, dengan 40 sampai 50 pcs pengembangan dari kain tenun lokal. Harga juga bervariasi, untuk dari bahan tenun dimulai dari Rp1,2 juta hingga Rp7 juta.
Buka Peluang ke Pasar Internasional
Berkat pencapaian yang luar biasa, Sakinah by Thiffa Qaisty turut berpartisipasi pada BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Thiffa menjadi salah satu perwakilan UMKM yang pameran di ICE BSD City pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025.
“Selama BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Tiffa mendapat banyak insight dari UMKM seluruh Indonesia yang berkumpul di event. Kita juga berkenalan dengan pengarajin lainnya, jadi ada tercipta kolaborasi yang tercipta berkat event tersebut,” ceritanya.
Selain itu saat ini Thiffa dalam proses pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI pinjaman Rp200 juta. Nantinya dana tersebut dipakai modal usaha dan renovasi butiknya.
Thiffa berharap BRI RO Pekanbaru bisa terus membantu ekosistem ini yang terus berkembang dari hulu ke hilir. Bersama BRI, ia berharap produk Sakinah by Thiffa Qaisty bisa dijual ke berbagai negara. Serta BRI bisa selalu melibatkannya dalam berbagai kegiatan dan pelatihan.
Sementara itu Regional Chief Executive Officer (RCEO) BRI Regional Office Pekanbaru, Reza Syahrizal Setiaputra turut bangga dengan UMKM binaan Sakinah by Thiffa Qaisty yang semakin berkembang. Thiffa berhasil membuktikan brand lokal tetap bisa bersaing ke kancah global.
BRI mengambil peran memajukan sektor UMKM dari lokal ke kancah global atau naik kelas. Karena UMKM yang berkembang menjadi kunci penting untuk pertumbuhan ekonomi.
“Target kita tahun ini, BRI semakin banyak UMKM yang disalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat) termasuk juga pembinaan. Seperti Sakinah by Thiffa Qaisty juga kita ajak berpartisipasi pada BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Dengan harapan bisa memperluas jangkauan pasar dan bertemu buyer (calon pembeli) internasional,” ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Apalagi secara bisnis, portofolio penyaluran kredit BRI di Riau terbesar ke UMKM. Untuk tahun 2025, BRI terus berkomitmen memajukan UMKM melalui pembiayaan, pembinaan, dan akses ke pasar internasional.
Penulis: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :