JAKARTA – Presiden RI, Prabowo Subianto, meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dalam sebuah seremoni di The Gade Tower, Jakarta, pada Rabu (26/2/2025). Peresmian ini menjadi momen bersejarah, menandai langkah besar Indonesia dalam mengelola cadangan emas nasional yang kini tercatat sebagai keenam terbesar di dunia.
Dalam peresmian tersebut, Presiden Prabowo secara simbolis memasukkan emas batangan ke dalam treasure box, didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan, serta Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi.
Acara ini turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Investasi & Hilirisasi sekaligus Kepala Danantara Rosan Roeslani. Tak hanya itu, sejumlah duta besar negara sahabat dari Uni Emirat Arab, Swiss, Australia, Inggris, Kuwait, Malaysia, Singapura, dan lainnya juga turut menyaksikan peristiwa penting ini.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kehadiran Bank Emas merupakan bagian dari Asta Cita—visi pembangunan yang dicanangkan pemerintah. Bank Emas bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan emas dalam negeri, meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional, serta menciptakan lapangan kerja baru dengan target hingga 1,8 juta tenaga kerja.
"Menjelang 80 tahun kemerdekaan, ini pertama kalinya Indonesia memiliki Bank Emas. Kita ingin memastikan bahwa kekayaan emas bangsa ini dikelola secara optimal untuk kemakmuran rakyat," ujar Prabowo.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyampaikan optimismenya terhadap peran Pegadaian sebagai pelopor Bank Emas di Indonesia. Menurutnya, peresmian ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi tonggak sejarah baru dalam mendukung hilirisasi emas dan daya saing ekonomi nasional.
"Alhamdulillah, Bank Emas Pegadaian resmi diresmikan oleh Bapak Presiden. Ini menjadi bukti nyata bahwa Pegadaian memiliki infrastruktur dan ekosistem yang siap dalam mendukung pengelolaan emas nasional," ungkap Damar.
Sejak akhir Desember 2024, Pegadaian yang tergabung dalam Holding BRI telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjalankan kegiatan usaha bulion (bullion banking). Dengan izin tersebut, Pegadaian kini dapat menyediakan berbagai layanan keuangan berbasis emas, seperti Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Berbasis Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, hingga Perdagangan Emas.
Sebagai institusi yang telah lama bergerak di industri gadai emas, Pegadaian dinilai memiliki infrastruktur yang mumpuni untuk menjadi Bank Emas pertama di Indonesia. Dengan ruang penyimpanan emas berstandar internasional terbesar di Indonesia serta pengalaman panjang dalam industri emas, Pegadaian siap mengembangkan ekosistem emas yang lebih inklusif.
Sejak diluncurkannya fitur Deposito Emas melalui aplikasi Pegadaian Digital pada 15 Januari 2025, jumlah saldo Deposito Emas yang terhimpun telah mencapai lebih dari 300 kilogram. Ke depan, layanan bulion di Pegadaian diharapkan dapat semakin memudahkan masyarakat dalam berinvestasi emas serta mengoptimalkan pemanfaatan aset emas secara lebih luas.
Dengan adanya Bank Emas, Indonesia kini memasuki era baru dalam pengelolaan sumber daya emasnya, tidak hanya sebagai komoditas investasi, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi nasional. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :