Menara Mas Futures Buka Klinik Trading Gold, Ini Strategi Cuan dari Emas
Kamis, 20 Februari 2025 - 21:45:05 WIB
PEKANBARU - Emas telah lama menjadi primadona dalam dunia investasi berkat kestabilan harga dan tingkat likuiditas yang tinggi.
Sebagai salah satu aset safe haven, logam mulia ini menjadi pilihan utama para investor untuk melindungi kekayaan dari inflasi dan gejolak ekonomi global.
Menurut Riky Setiawan, Pimpinan PT Menara Mas Futures, tren trading emas semakin menarik perhatian para trader di Indonesia.
“Trading emas menawarkan peluang besar untuk meraih keuntungan. Melihat potensi ini, kami menghadirkan Klinik Trading Gold sebagai inovasi terbaru. Program ini bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang tren pasar emas dan prospek ke depan,” ujarnya.
Sebagai broker yang telah mengantongi izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dengan nomor 583/BAPPEBTI/SI/XII/2004 dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Menara Mas Futures terus berkomitmen untuk menyediakan edukasi dan panduan trading yang aman bagi para investor.
Volatilitas harga emas yang cenderung rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya menjadikannya pilihan ideal bagi investor yang ingin menjaga kestabilan portofolio.
“Emas dikenal sebagai aset *safe haven* karena nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat saat terjadi ketidakpastian ekonomi global,” tambah Riky.
Kondisi global yang penuh ketidakpastian, seperti konflik geopolitik antara Israel dan Iran, serta perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina, turut memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai.
Selain itu, inflasi yang meningkat di Amerika Serikat juga mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman.
Dalam sesi Klinik Trading Gold, Yoga Rikhaldi, Senior Analis PT Menara Mas Futures, memprediksi harga emas dapat mencapai $3.000 per troy ounce sebelum akhir 2025.
Ia menyarankan trader untuk mempertimbangkan posisi Long SELL di kisaran $2.910–$2.950/toz dengan target profit di $2.800/toz.
“Meski fluktuatif, trading emas tetap menawarkan peluang keuntungan yang signifikan. Berbeda dengan emas fisik yang menuntut investor menunggu harga naik untuk mendapat keuntungan, trading emas memungkinkan profit dari pergerakan harga, baik naik maupun turun,” jelas Yoga.
Faktor lain yang memengaruhi prospek emas adalah kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga guna menekan inflasi.
Kebijakan ini dapat mendorong penguatan harga emas karena pelambatan ekonomi AS akan meningkatkan minat investor terhadap aset lindung nilai.
“Klinik Trading Gold hadir untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang dinamika pasar emas kepada investor di Riau dan sekitarnya. Kami ingin memastikan mereka memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi fluktuasi pasar dan mampu memanfaatkan peluang yang ada,” tutup Riky.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :