PEKANBARU – Pembangunan infrastruktur jalan tol di Provinsi Riau membawa dampak positif bagi masyarakat desa. Salah satu contohnya terlihat di Kampung Patin, yang mengalami pertumbuhan ekonomi berkat kemudahan aksesibilitas.
Dampak berganda (multiplier effect) turut dirasakan oleh sektor bisnis lain, termasuk agen perjalanan wisata.
Ini dibuktikan Abdul Gabe, pemilik Travel Gabe Tour, yang merasakan kebangkitan usahanya sejak Tol di Riau dioperasikan. Sebelumnya, bisnis paket tur yang dijalankannya sempat mengalami masa sulit akibat pandemi Covid-19, yang membuat banyak usaha travel gulung tikar.
Menurut Abdul, keberadaan tol sangat membantu pengembangan paket wisata karena akses yang lebih cepat dan lancar ke berbagai destinasi unggulan. Sehingga biro perjalanan bisa menawarkan paket wisata one day tour.
“Sangat terasa dampaknya bagi travel agent. Sejak pandemi, kami harus beradaptasi untuk bertahan. Sekarang, dengan tol, perjalanan lebih cepat dan nyaman, sehingga pelanggan lebih tertarik mengambil paket wisata. Kalau aksesnya sulit, meskipun objek wisatanya bagus, orang jadi malas karena kelelahan di jalan,” ujar Abdul saat ditemui pada Selasa (11/2/2025).
Ia kerap membawa wisatawan ke Kampung Patin, yang terkenal dengan budi daya ikan patinnya. Salah satu rombongan terbarunya adalah ratusan siswa dari sebuah SMP di Pekanbaru yang mengikuti paket edukasi. Mereka diberi wawasan tentang budi daya patin, panen ikan, hingga proses pengolahannya di rumah patin.
Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan ke Henferd Land di Desa Binamang, sebuah destinasi wisata air yang menarik. Kemudian, rombongan melanjutkan perjalanan ke Candi Muara Takus, situs bersejarah yang juga terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar.
Tak hanya memudahkan wisata di Riau, akses Tol Pekanbaru–XIII Koto Kampar juga membuka peluang paket perjalanan ke Sumatera Barat (Sumbar). Abdul menuturkan bahwa kini ia dapat menawarkan paket wisata dari Pekanbaru ke Lembah Harau dan Kapalo Banda Taram di Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, tanpa perlu menginap.
“Sebelumnya, perjalanan Pekanbaru-Payakumbuh memakan waktu lama, sehingga harus menginap. Sekarang, dengan tol, bisa pulang pergi dalam sehari. Paket ini sangat diminati oleh rombongan grup,” jelas Wakil Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Riau itu.
Keberadaan tol bukan hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga menghidupkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Dengan konektivitas yang semakin baik, desa-desa di sekitar jalur tol kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan.
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :