Bappebti Perkuat Perdagangan Transaksi Multilateral, ICDX Siapkan Langkah Strategis
JAKARTA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menetapkan serangkaian langkah strategis untuk memperkuat industri perdagangan berjangka komoditi pada tahun 2025.
Upaya ini mencakup optimalisasi implementasi Sistem Resi Gudang, pengembangan Pasar Lelang Komoditas, penguatan transaksi multilateral berbasis komoditas unggulan Indonesia, serta peningkatan implementasi bursa Crude Palm Oil (CPO) Indonesia.
Salah satu fokus utama dalam penguatan industri ini adalah mendorong transaksi multilateral, sebuah sistem perdagangan yang memungkinkan banyak penjual dan pembeli bertemu tanpa harus saling mengenal (many to many). Seluruh transaksi dalam mekanisme ini tercatat secara otomatis di dalam bursa, menciptakan transparansi yang lebih tinggi serta memberikan perlindungan bagi pelaku pasar.
Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), Fajar Wibhiyadi, menegaskan bahwa pihaknya sepenuhnya mendukung langkah Bappebti dalam memperkuat perdagangan multilateral. Menurutnya, transaksi multilateral merupakan esensi utama dari industri perdagangan berjangka komoditi, sehingga perlu didorong melalui berbagai strategi untuk meningkatkan volume perdagangan.
Dalam menghadapi tantangan ini, ICDX telah menyiapkan serangkaian langkah konkret. Edukasi dan literasi pasar menjadi salah satu prioritas utama, mengingat masih banyak pelaku bisnis yang belum memahami sepenuhnya manfaat transaksi multilateral. Selain itu, ICDX juga akan terus mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar serta meningkatkan infrastruktur teknologi untuk memastikan transaksi berjalan lancar dan efisien.
Di dalam sistem perdagangan multilateral ini, ICDX berperan sebagai penyedia fasilitas dan infrastruktur perdagangan, sementara Indonesia Clearing House (ICH) bertanggung jawab dalam menjamin dan menyelesaikan transaksi. ICH juga memainkan peran penting dalam mengelola manajemen risiko, margin, serta settlement guna memastikan kelancaran dan keamanan perdagangan.
Pada tahun 2024, total volume transaksi multilateral mencapai 1.763.296 lot, dengan nilai transaksi sebesar Rp 150 triliun. Sementara itu, hingga akhir Februari 2025, volume transaksi tercatat sebanyak 123.126 lot, dengan total nilai mencapai Rp 9.978 triliun. Dari berbagai kontrak perdagangan yang tersedia, kontrak berbasis emas seperti GOLDGR dan GOLDUDMic mencatat transaksi tertinggi, masing-masing sebanyak 29.728 lot dan 24.224 lot. Sementara itu, kontrak berbasis Crude Palm Oil (CPOTR) juga menunjukkan aktivitas signifikan dengan volume transaksi mencapai 14.668 lot.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah disiapkan, Bappebti dan ICDX optimistis industri perdagangan berjangka komoditi Indonesia akan semakin kompetitif dan mampu bersaing di pasar global. Dukungan terhadap transaksi multilateral diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor komoditas nasional serta meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar berjangka Indonesia. (rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :