BNI Targetkan Pertumbuhan Kredit 10%-13% pada 2025, Hilirisasi Jadi Fokus Utama
Kamis, 16 Januari 2025 - 07:26:53 WIB
JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) optimistis mencatatkan pertumbuhan kredit di kisaran 10% hingga 13% pada tahun 2025. Sektor hilirisasi diproyeksikan menjadi penopang utama ekspansi kredit, sejalan dengan kebutuhan strategis pemerintah dalam mendorong nilai tambah di sektor industri.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyampaikan bahwa permintaan pembiayaan untuk proyek hilirisasi sangat besar. "Lebih banyak ke hilirisasi, ya. Karena seperti saya bilang tadi, kebutuhan untuk hilirisasi itu besar sekali," ujar Royke dalam wawancara di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).
Dia mencontohkan bahwa satu proyek hilirisasi dapat membutuhkan dana hingga US$1 miliar, atau lebih dari Rp15 triliun. Royke menjelaskan bahwa nilai pembiayaan sebesar itu biasanya tidak bisa dipenuhi oleh satu bank saja, sehingga kredit sindikasi menjadi solusi yang umum digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tersebut.
Hingga November 2024, BNI telah menyalurkan total kredit sebesar Rp60 triliun untuk mendukung proyek hilirisasi di berbagai sektor, menunjukkan komitmen bank pelat merah ini dalam mendukung agenda strategis pemerintah.
Penurunan BI Rate Beri Angin Segar
Royke juga menyinggung dampak positif dari kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%. Menurutnya, penurunan suku bunga ini berpotensi mendorong ekspansi kredit pada tahun mendatang.
“Mudah-mudahan [penurunan suku bunga] mendorong ekspansi kredit. Sinyal BI menurunkan suku bunga 0,25 itu sudah bagus banget, pasti dampaknya positif,” tuturnya.
Kinerja Solid Hingga Akhir 2024
Dari sisi kinerja keuangan, BNI mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,81 triliun hingga November 2024, tumbuh 4,03% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan Rp19,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, total penyaluran kredit BNI mencapai Rp739,53 triliun, tumbuh 10,96% YoY. Pertumbuhan kredit ini turut mendorong kenaikan aset perseroan sebesar 9,83% YoY menjadi Rp1.072,63 triliun.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun BNI mencapai Rp783,78 triliun, meningkat 6,99% YoY hingga November 2024.
Fokus Strategis pada 2025
Dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik, Royke optimistis target pertumbuhan kredit dapat tercapai, terutama dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti hilirisasi. “Kami percaya bahwa kebutuhan pembiayaan untuk proyek-proyek besar, termasuk hilirisasi, akan terus meningkat. Ini adalah peluang bagi BNI untuk memberikan kontribusi lebih besar,” katanya.
Sebagai bank BUMN, BNI terus berupaya memperkuat perannya dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui pembiayaan yang berkelanjutan dan terarah, seperti yang dilansir dari bisnis.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :