Perkuat Ketahanan Energi, PHR Restrukturisasi Organisasi Regional Sumatera
Senin, 13 Januari 2025 - 13:28:35 WIB
JAKARTA – Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatera resmi menyelesaikan restrukturisasi organisasi pada Januari 2025, langkah strategis untuk memperkuat kinerja sektor hulu migas di Indonesia.
Langkah ini merupakan bagian dari integrasi organisasi Zona 1, Zona Rokan, dan Zona 4 ke dalam Regional 1, bertujuan untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Setelah alih kelola salah satu wilayah kerja terbesar di industri migas nasional, PHR terus menunjukkan komitmennya terhadap performa terbaik.
Vice President (VP) Human Capital PHR Regional 1 Sumatra, Sanon R.A Sitanggang, menjelaskan bahwa restrukturisasi ini tidak hanya menjadi momentum konsolidasi, tetapi juga memastikan efisiensi operasi di seluruh wilayah kerja.
“Organisasi yang baru ini bagi PHR menjadi momen konsolidasi untuk terus meningkatkan performa kinerja perusahaan serta menjaga pasokan kebutuhan energi ke seluruh negeri,” ungkap Sanon dalam keterangan resmi, Senin (13/1/2025).
PHR Regional 1 Sumatera berkontribusi signifikan dalam produksi minyak nasional, mencatatkan pencapaian 202,24 ribu barel minyak per hari (MBOPD) pada 2024, setara 36% dari total produksi Subholding Upstream (SHU).
Produksi gas juga mencapai 826,16 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), mewakili 29% dari total produksi SHU. Dengan angka ini, PHR menjadi kontributor utama dalam sektor hulu migas Indonesia, menyumbang 27% dari produksi minyak nasional.
Langkah restrukturisasi ini, menurut Sanon, sudah dirancang secara “bottom-up” dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Subholding Upstream, dan Pertamina (Persero).
“Struktur baru ini adalah bagian dari perjalanan baru PHR menuju organisasi yang lebih produktif dan efisien. Kami juga fokus pada continuous improvement untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan,” tambahnya.
Restrukturisasi ini memberikan dampak positif dalam pengelolaan aset hulu migas dari ujung utara hingga selatan Sumatra. Sebagai perusahaan yang memegang peran vital dalam Swasembada Energi, PHR menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dan ketahanan energi nasional, sesuai dengan program strategis pemerintah.
“Kompetensi sumber daya manusia menjadi elemen kunci dalam restrukturisasi ini. Dengan tim yang solid, PHR optimis menghadapi dinamika industri migas yang semakin kompleks,” tutup Sanon.
Dampak positif lainnya dari restrukturisasi ini adalah efektivitas pengelolaan aset-aset hulu migas dari ujung utara hingga selatan Sumatra.
Sebagai kontributor hulu migas terbesar di Indonesia, PHR dituntut menjadi perusahaan yang mengedepankan ketahanan dan keberlanjutan energi untuk negeri. Sejalan dengan program Swasembada Energi yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia. (rls)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :