PEKANBARU - Polda Riau tengah mengusut penyebab antrean panjang kendaraan untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis bio solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Pekanbaru. Penyelidikan dilakukan oleh Subdit IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau untuk memastikan tidak terjadi penyimpangan dalam distribusi BBM subsidi ini.
Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau, Kompol Nasruddin, menjelaskan bahwa timnya telah turun langsung ke lapangan sejak awal pekan untuk mengecek kondisi SPBU yang mengalami antrean panjang.
"Sejak kemarin, anggota Subdit IV Tipidter melakukan pengecekan dan penyelidikan, khususnya di SPBU yang terdapat antrean panjang kendaraan yang mengisi BBM jenis bio solar," ujar Kompol Nasruddin, Rabu (18/12/2024).
Dari hasil koordinasi dengan Sales Area Manager Retail Pertamina Riau, Wilson Edi Wijaya, diketahui penyebab antrean ini adalah habisnya kuota bio solar di tujuh SPBU di Pekanbaru.
"Dari 50 SPBU yang ada di Pekanbaru, ditemukan bahwa tujuh SPBU telah habis kuota BBM jenis bio solar," ungkap Nasruddin.
SPBU yang kehabisan kuota tersebut meliputi, SPBU di Jalan Soekarno Hatta Marpoyan Damai. Kemudian SPBU di Jalan Siak II, SPBU di Payung Sekaki, dan SPBU di Jalan Sembilang Rumbai Timur.
Kemudian SPBU di Jalan Soekarno Hatta Payung Sekaki dan SPBU di Jalan Soekarno Hatta Sidomulyo Timur. Lalu SPBU di Jalan Garuda Sakti KM 2 Tuah Madani.
Menanggapi kondisi ini, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina, Riva Siahaan, telah mengajukan permohonan tambahan kuota bio solar untuk wilayah Riau ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Permohonan tersebut diajukan pada 1 Desember 2024 dan mendapatkan persetujuan pada 11 Desember 2024.
"BPH Migas telah menyetujui penambahan kuota BBM jenis bio solar sebanyak 4.000 kiloliter (KL) untuk Provinsi Riau. Kuota ini diambil dari kelebihan alokasi BBM nasional jenis solar, terutama dari wilayah Sumatera Utara dan Sumatera Barat," jelas Nasruddin.
Distribusi tambahan bio solar tersebut telah dimulai pada 15 Desember 2024 ke beberapa SPBU di Pekanbaru yang sebelumnya habis kuotanya. Pasokan BBM ini diharapkan kembali normal pada Jumat (20/12/2024).
Kompol Nasruddin menambahkan bahwa selama penyelidikan, pihaknya tidak menemukan indikasi penyalahgunaan distribusi bio solar di lapangan.
"Selama pengecekan, tidak ditemukan adanya penyalahgunaan BBM jenis bio solar," tegasnya dikutip dari detiksumut. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :