Asean Tin Industry Conference 2024, Upaya ICDX dan SMM Perluas Pasar Bursa Timah Indonesia
Jumat, 14 Juni 2024 - 07:35:47 WIB
JAKARTA - Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) bekerjasama dengan Shanghai Metal Market (SMM) sukses menyelenggarakan Asean Tin Industry Conference 2024.
Acara ini diadakan bersamaan dengan Indonesia Critical Mineral yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 11-13 Juni 2024.
Asean Tin Industry Conference 2024 berhasil menarik perhatian ratusan peserta dari berbagai negara.
Dalam konferensi ini, berbagai topik penting dibahas, termasuk kebijakan pemerintah, pengembangan industri, rantai pasok dan prospek perdagangan timah di masa depan.
Direktur Utama ICDX, Nursalam menyatakan, kerjasama dengan SMM ini tentunya adalah sebuah upaya ICDX untuk memperluas pasar khususnya dalam bursa timah.
"Seperti kita tahu, komoditas timah merupakan komoditas global yang buyer-buyernya tersebar di seluruh dunia. Dengan adanya event bersama SMM ini, harapannya ICDX dapat mengembangkan pasar langsung ke berbagai negara pengguna atau konsumen timah," kata Nursalam, Kamis (13/6/2024).
Sementara itu, Senior Vice President SMM, Logan Lu menambahkan, pihaknya melihat Indonesia sebagai penghasil memiliki cadangan timah yang cukup besar di dunia merupakan pemain penting dalam perdagangan timah global.
"Kerjasama dengan ICDX dengan menyelenggarakan asean tin industry conference ini, untuk mempertemukan para pelaku pasar timah dunia baik seller maupun buyer," tutur Logan Lu.
"Kami melihat ICDX memiliki komitmen kuat untuk terus meningkatkan kualitas perdagangan global khususnya untuk komoditas timah," sambungnya.
Sejak tahun 2013, ICDX telah menjalankan perdagangan pasar fisik timah melalui bursa. Dengan adanya bursa ini, ICDX telah menjadi salah satu ikon Indonesia di mata dunia.
Indonesia memiliki peran strategis dalam komoditas timah di kancah global.
Menurut laporan United States Geological Survey (USGS) tahun 2023, Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara penghasil timah terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 52.000 metrik ton.
Posisi kedua ditempati Myanmar dengan kapasitas 54.000 metrik ton, sementara Tiongkok berada di posisi pertama dengan produksi sebesar 68.000 metrik ton.
Dengan konferensi ini, diharapkan hubungan perdagangan timah antara Indonesia dan negara-negara lain semakin erat, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas perdagangan timah di pasar global.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :