MENDAPATKAN penghasilan tidak harus dari tempat Anda bekerja saat ini, karena melalui investasi bisa mendapatkan passive income yang tinggi. Sebelum investasi, penting untuk memperhatikan cara memilih investasi yang tepat.
Hal tersebut bertujuan agar uang yang Anda investasikan memberikan keuntungan. Jangan sampai terjerumus pada investasi bodong yang membuat uang Anda menghilang.
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah penanaman modal untuk menambah nilai aset, sehingga memberikan keuntungan secara berkala atau terus-menerus. Ada banyak instrumen untuk memgembangkan aset melalui investasi.
Misalnya dengan investasi online yang memiliki berbagai jenis. Ada investasi saham, reksadana, emas, obligasi, deposito, Surat Berharga Negara (SBN), hingga P2P Lending.
Setiap jenis instrumen investasi tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan yang berbeda. Untuk itu, bagi Anda yang baru memulai investasi pastikan memilih instrumen yang tepat, namun tetap menguntungkan.
Cara Memilih Investasi yang Tepat
Berbicara tentang investasi banyak orang tertarik karena keuntungan yang akan diperoleh juga besar. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai investasi.
Hal ini karena tujuan investasi sendiri untuk mendapatkan keuntungan, sehingga jangan sampai Anda memilih instrumen yang merugikan. Perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum memulai investasi.
1. Memilih Jenis Investasi yang Tepat
Hal pertama yang perlu Anda lakukan sebelum investasi yaitu memahami jenis-jenis investasi. Setiap jenis investasi memiliki tingkat return yang berbeda, sehingga penting untuk menentukan jenis investasi yang tepat.
Misalnya ingin mendapatkan return yang besar, dengan tingkat risiko yang kecil maka bisa memilih Reksadana. Bisa juga memilih emas dan deposito, namun bunga atau keuntungan lebih rendah.
2. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Pada dasarnya investasi merupakan kegiatan pengembangan aset yang berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Artinya, Anda dapat menentukan jangka waktu investasi sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, investasi deposito selama 10 tahun. Begitu juga dengan instrumen investasi lainnya. Jika ingin penambahan nilai yang besar, maka bisa memilih jangka panjang. Tentukan investasi sesuai kebutuhan dan tujuan Anda. Uang Investasi juga bisa Anda putar kembali agar aset terus berkembang.
3. Memilih Penyedia atau Lembaga yang Tepat
Memilih penyedia atau lembaga investasi harus yang sudah terdaftar dan berizin OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Ini untuk menjamin aset Anda tetap aman. Tidak sedikit kasus investasi bodong yang merugikan investor. Untuk itu, kenali profil atau portofolio yang Anda pilih, pastikan legalitas perusahaan sudah mendapatkan izin OJK.
4. Pahami Inflasi
Saat berinvestasi Anda juga harus memperhatikan inflasi. Hal ini karena inflasi dapat mempengaruhi nilai aset menjadi berkurang. Sebagai contoh, Anda memilih investasi deposito dalam jangka waktu 5 tahun.
Akan tetapi setiap tahun terjadi inflasi, sehingga tidak menutup kemungkinan nilai aset akan berkurang. Oleh sebab itu, Anda bisa pelajari inflasi di Indonesia. Selanjutnya, memilih investasi yang tidak begitu berpengaruh terhadap inflasi.
5. Kelola Modal Investasi
Investasi bukan hal yang sulit, Anda bahkan dapat melakukan investasi di banyak instrumen. Ini juga yang sebaiknya Anda pertimbangkan ketika ingin memulai investasi.
Jangan fokus pada satu instrumen, Anda dapat mengelola modal dengan membaginya ke beberapa jenis instrumen. Tujuannya untuk mengetahui investasi yang tepat dan menguntungkan.
Selain itu, ketika ada hal yang tidak terduga terhadap instrumen yang Anda pilih, masih ada instrumen lain. Namun, tetap harus memperhatikan jenis investasi yang sesuai. Pastikan juga memilih platform yang tepat untuk investasi yang aman, mudah, dan menguntungkan. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :
.jpg)
