PEKANBARU - Desa Kualu Nenas, Kecamatan Tambang, Kampar sejak lama dikenal sebagai penghasil buah nenas. Biasanya hasil panen petani dijual di pinggir jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang dan selalu diburu pembeli.
Keberhasilan produksi nenas ini tak terlepas dari peran BRI. Sebab petani terbantu dalam permodalan ketika ingin mengembangkan usahanya.
Itu disampaikan Ketua Kelompok Tani Sakinah, Mardanis di Desa Kualu Nenas. Ada 16 petani yang berada di dalam kelompoknya.
"Kalau klaster nenas Sakinah ada 16 petani. Kalau ditotal dengan petani di kelompok lain, ada 100 lebih petani nenas desa ini," sebutnya ketika dihubungi halloriau.com, Minggu (31/3/2024).
Ia menyebut banyak petani di Desa Kualu sudah menjadi nasabah BRI. Bahkan anggota Kelompok Tani Sakinah juga sudah ada mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Berkat KUR tersebut petani tidak pusing lagi harus mencari modal. Apalagi Klaster Nenas Sakinah merupakan binaan dari BRI.
"Anggota ada yang pinjam Rp20 juta dan Rp50 juta. Semua itu dipakai biasanya untuk perluasan lahan atau pembelian bibit dan pupuk," ujarnya.
Memang untuk membuka lahan gambut yang ditanami nenas itu setidaknya mesti mengantongi Rp50 juta per hektare. Dengan penanaman puluhan ribu bibit nenas di sana.
"Jadi sangat membantu sekali BRI untuk pengembangan usaha. Apalagi memang kalau dikelola dengan baik bisnis nenas ini sangat menjanjikan. Pengepul biasanya mengambil Rp5 ribu per buah nanti dijual di pinggir jalan itu sudah Rp10 ribu per buah," katanya.
Selain menjual buah nenas segar, Kelompok Tani Sakinah ini juga menjual keripik nenas dan bibit bersertifikat. Bahkan bibit dari kelompok ini dibawa ke Desa Penyengat, Sungai Apit, Siak untuk ditanam di lahan-lahan gambut di sana.
Dirinya berharap BRI masih terus membantu petani-petani di Desa Kualu Nenas. Tak kalah pentingnya ia berharap juga dibantu untuk pemasaran, sebab kalau waktu panen, petani kesulitan mencari pembeli. Jika dibiarkan menumpuk begitu maka harga anjlok.
Sementara itu Regional CEO Office BRI Pekanbaru, Kicky Andre Davetra mengatakan BRI terus meningkatkan portofolio pembiayaan baik UMKM juga petani, guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Pihaknya terus mendorong realisasi KUR selain menambah debitur baru, juga bisa membuat pelaku usaha naik kelas. Artinya UMKM yang sudah menikmati KUR tiga atau empat kali, bisa kemudian meningkatkan kelas masuk kredit Kupedes yang memiliki plafon sampai dengan Rp 250 juta.
“Alhamdulillah dari BRI Kanwil Pekanbaru untuk pemasaran kredit hingga Februari 2024 kami tumbuh 16 persen secara year on year. Ini membuktikan perekonomian di Riau ini sedang bertumbuh. Karena dari sisi penyaluran kredit bisa tumbuh double digit, kita harapkan juga pertumbuhan kualitas lebih baik,” ujarnya belum lama ini.
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :