Nasabah di Pekanbaru Ini Terbantu Kembangkan Usaha Laundry dan Kedai Berkat KUR BRI
PEKANBARU - BRI merupakan salah satu bank yang aktif dalam pelaksanaan program KUR. Sebagai salah satu bank yang aktif, KUR BRI bisa menjadi solusi bagi pemilik warung kelontong untuk mendapatkan pembiayaan usaha.
Seperti yang dirasakan Linda Nuryaningrum pemilik Kedai Harian dan Laundry Rubianti di Jalan Sri Indra, Kelurahan Rumbai Bukit, Pekanbaru. Ia mengatakan belum lama mendapatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
"Dapat dana KUR tahun 2023, berarti sekarang sudah jalan enam bulan. Lumayan untuk mengembangkan usaha, selain kedai juga ada laundry," ujarnya kepada halloriau.com, Minggu (31/3/2024).
Ia mengatakan tertarik mengajukan KUR BRI karena cerita nasabah yang sudah lebih dulu meminjam. Kebanyakan responnya positif dan BRI dikenal tidak mempersulit calon nasabah.
"Awal tertarik karena lihat usaha teman, ternyata bisa pinjam KUR tanpa agunan. Terus kami coba untuk usaha kedai harian dan laundry. Ternyata di setujui pihak BRI unit Rumbai sebanyak Rp20 juta. Dari situ dananya dipakai untuk menambah isi kedai dan beli kebutuhan usaha lainnya," sebutnya.
Selain proses yang tidak ribet, perempuan yang akrab disapa Linda ini menyebut suku bunga KUR BRI yang lebih rendah dari pinjaman komersil lainnya. Selain itu jangka waktu pinjaman yang disesuaikan dengan kondisi keuangan usaha.
"Sangat terbantu dengan adanya KUR BRI. Kalau kita memenuhi syarat pasti dipermudah. Apalagi pinjamannya tanpa agunan," sebutnya.
Sementara itu Regional CEO Office BRI Pekanbaru, Kicky Andre Davetra mengatakan pihaknya terus meningkatkan portofolio pembiayaan untuk segmen UMKM. Upaya ini dilakukan sebagai cara memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
“Fokus BRI ke UMKM tidak perlu dipertanyakan lagi. Karena secara bisnis portofolio kami, di Riau khususnya itu 90 persen penyaluran kredit kita di sektor UMKM. Semua produk layanan kami bisa dinikmati di unit kerja BRI yang tersebar di 12 kabupaten dan kota di Riau,” ujarnya belum lama ini.
Kicky menambahkan pihaknya terus mendorong realisasi KUR selain menambah debitur baru, juga bisa membuat UMKM naik kelas. Artinya UMKM yang sudah menikmati KUR tiga atau empat kali, bisa kemudian meningkatkan kelas masuk kredit Kupedes yang memiliki plafon sampai dengan Rp 250 juta.
Apalagi UMKM punya dampak ke masyarakat sekitar cukup besar. UMKM bisa mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi rumah tangga. Menjadi sentral perputaran ekonomi di mana ada arus barang dan uang di tengah UMKM tersebut.
Penulis: Riki Ariyanto
Editor: Satria
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :