www.halloriau.com  


Ekonomi
BREAKING NEWS :
HMI Kritik Keras Bawaslu Bengkalis: Sekedar Terima Laporan, Mending Komisioner Tidur di Rumah
 
Perjalanan Sukses Mi Sagu Boedjang: dari Meranti ke Pasar Global
Rabu, 27 Maret 2024 - 04:56:18 WIB

PEKANBARU – Selain Papua, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau termasuk penghasil sagu terbesar di Indonesia. Tak heran dengan luas perkebunan sagu mencapai 61.806 ha, menjadikan Meranti banyak menghasilkan bahan makanan olahan, salah satunya mi sagu.

Mi sagu memiliki cita rasa tersendiri. Berwarna agak bening dengan ukuran lebih besar dari mi umumkan dan kenyal. Biasanya mi sagu ditumis dengan taburan tauge, sayur, ikan teri atau udang. Sajian ini mudah dijumpai di warung atau kedai kopi di sana.

Menariknya kini untuk menikmati mie sagu sudah bisa dari rumah. Itu tak terlepas dari inovasi yang dilakukan Praptini, pemilik Mi Sagu Boedjang. Ia merintis usaha ini sejak tahun 2019, saat Covid-19 melanda.

“Waktu itu saya kan biasanya menitipkan mi sagu yang masih mentah ke warung-warung. Namun saat Covid-19 melanda banyak warung banyak tutup. Dari situ saya melihat ada peluang untuk menjual secara online dengan memanfaatkan media sosial dan langsung memakai Mi Sagu Boedjang sebagai merek dagang saya,” ujar Praptini saat dihubungi halloriau.com, Selasa (26/3/2024).

Tidak semua pengemar mi sagu yang pandai memasaknya, maka Praptini kemudian berinovasi dengan membuat bumbu racikan sendiri. Seperti masak mi instan, pembeli cukup mengolah Mi Sagu Boedjang tanpa perlu memikirkan bumbu apa yang harus dipakai. Sesuai dengan taglinenya "Makan Mie Sagu Dimanapun Kapanpun".

“Produk kita menggunakan mi sagu berkualitas, tanpa bahan pengawet. Bisa tahan hingga enam bulan. Kita juga sudah punya izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Jadi tidak perlu khawatir untuk di konsumsi,” tambahnya.

Siapa sangka, kerja keras Praptini berbuah manis. Sekarang produksi Mi Sagu Boedjang 1.500 hingga 2.000 bungkus per bulan. Bisa dibeli di marketplace juga toko oleh-oleh dengan harga Rp17.000 per bungkus untuk wilayah Meranti, Rp19.000 per bungkus untuk Pekanbaru.

Pencapaian Mi Sagu Boedjang ini diakui Praptini, salah satunya berkat dukungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Pihaknya juga mendapat pinjaman dana dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp25 juta. Dana ini digunakan untuk pengembangan usaha.

Kini Praptini juga memiliki gerai Toko Sagu Kite di Jalan Siak, Kota Selatpanjang Meranti. Selain Mi Sagu Boedjang, toko tersebut juga menjajakan produk-produk olahan sagu lain yang didapat dari mitra-mitra.

Bersama program Rumah Kreatif BUMN yang didukung BRI, Brand Mi Sagu Boedjang juga sudah diikutkan pameran Tong Tong Fair (TTF) di Den Haag Belanda (2022). Serta diikut sertakan dalam pameran Pasar Senggol Turkiye di Istanbul, Turki (2023).

"Bantuan pendanaan dan promosi dari BRI sangat membantu kami dalam pengembangan usaha. Saat pameran di luar negeri juga respon terhadap produk kami bagus. Banyak yang mendorong kami untuk bisa ekspor," sebut Praptini.

Dukungan Kuat BRI ke UMKM Lokal

Sementara itu Regional CEO Office BRI Pekanbaru, Kicky Andre Davetra mengatakan BRI terus meningkatkan portofolio pembiayaan untuk segmen UMKM guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional. BRI mendukung pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah agar bisa berdaya saing.

Pihaknya terus mendorong realisasi KUR selain menambah debitur baru, juga bisa membuat UMKM naik kelas. Artinya UMKM yang sudah menikmati KUR tiga atau empat kali, bisa kemudian meningkatkan kelas masuk kredit Kupedes yang memiliki plafon sampai dengan Rp 250 juta.

“Alhamdulillah dari BRI Kanwil Pekanbaru untuk pemasaran kredit hingga Februari 2024 kami tumbuh 16 persen secara year on year. Ini membuktikan perekonomian di Riau ini sedang bertumbuh. Karena dari sisi penyaluran kredit bisa tumbuh double digit, kita harapkan juga pertumbuhan kualitas lebih baik,” ujarnya belum lama ini.

Apalagi UMKM punya dampak ke masyarakat sekitar cukup besar. UMKM bisa mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan. Menjadi sentral perputaran ekonomi di mana ada arus barang dan uang di tengah UMKM tersebut. Apalagi jika UMKM bisa menembus pasar internasional, tentunya akan mendorong perekonomian lebih baik lagi.

Penulis: Riki Ariyanto
Editor: Satria



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Ketua Umum HMI Cabang Bengkalis, Ahmad Suhaendra kritik keras kinerja Bawaslu Bengkalis (foto/ist)HMI Kritik Keras Bawaslu Bengkalis: Sekedar Terima Laporan, Mending Komisioner Tidur di Rumah
Gedung Bawaslu RI.Bawaslu Ingatkan Pukul 00.00 Malam Ini Alat Peraga Kampanye Mulai Ditertibkan
Suzuki menawarkan promo menarik kepada konsumen di GJAW (foto/ist)Meriahkan GJAW 2024, Suzuki Indonesia Hadirkan Promo Menarik
  Proses perekaman data e-KTP.(ilustrasi/int)Disdukcapil Pekanbaru Tetap Buka Layanan Rekam e-KTP Besok dan Hari Pencoblosan
Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto.Survei Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul di Kampar, Wahid-Haryanto Moncer di Pekanbaru
Tengku Azwendi, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru (foto/int)Fraksi Demokrat DPRD Pekanbaru Perjuangkan Kenaikan Gaji THL
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Honda CDN Riau Kunjungi www.halloriau.com
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved