BSI Proyeksi Bisnis Emas Moncer Tahun Ini, Intip Faktor Pendorongnya
Selasa, 06 Februari 2024 - 06:29:10 WIB
JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. alias BSI (BRIS) memproyeksikan bisnis emas bakal moncer tahun ini seiring dengan harga perdagangan emas dunia yang terus naik.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan kenaikan bisnis emas juga terdorong akan permintaan masyarakat akan emas cukup tinggi saat ini.
Tercatat, hingga Desember 2023, bisnis emas di BSI mencapai Rp7,2 triliun tumbuh 21,38% secara year on year yang didominasi oleh generasi millenial sebanyak 47,47%.
“Pertumbuhan bisnis emas juga seiring dengan peran bank atau jasa keuangan untuk mensosialisasikan emas. Adapun, [bisnis emas di BSI] ini menunjukkan bahwa preference anak-anak muda sudah mulai memikirkan investasi yang mudah melalui emas,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (5/2/2024).
BSI sendiri gencar meningkatkan literasi dan inkluasi untuk semua segmen masyarakat, terutama anak - anak muda.
Segmen ini perseroan pilih sebagai salah satu fokus yang didorong oleh perseroan karena usia muda memiliki jangka waktu yang relatif lebih panjang dalam mempersiapkan finansial, salah satunya dengan pembiayaan dan investasi yang ringan seperti emas tapi memiliki dampak besar.
Maka, untuk mendorong masyarakat memiliki investasi emas sejak dini, BSI memfasilitasi layanan emas di lebih dari 1.000 outlet BSI seluruh Indonesia juga layanan digital melalui BSI Mobile untuk cicil emas, tabung emas & Gadai Emas.
“Produk cicil emas dengan margin yang kompetitif serta cicilan ringan yang dapat diangsur hingga jangka waktu maksimal 5 tahun,” katanya.
Lebih lanjut, BSI juga mengotimalkan kanal Digitalisasi Bank Syariah Indonesia melalui layanan BSI mobile, dimana didalamnya terdapat menu E-mas untuk memulai menabung emas sesuai saldo rupiah yg dimiliki dikonversi ke emas serta cicil emas yg dapat dipilih jangka waktunya.
Terakhir, ada pula gadai emas, untuk masyarakat yang membutuhkan solusi dana mudah dan cepat dengan cara menggadaikan emasnya di BSI.
Sebagaimana diketahui, BSI membukukan laba bersih Rp5,7 triliun sepanjang 2023, tumbuh 33,8% secara tahunan (year on year/yoy).
Secara kinerja intermediasi, perseroan telah menyalurkan pembiayaan Rp240,31 triliun pada 2023, naik 15,7% yoy dibandingkan 2022 sebesar Rp207,7 triliun. Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan kredit perbankan pada 2023 yang sebesar 10,38% yoy. Mayoritas pembiayaan BSI disalurkan untuk segmen konsumer dan wholesale.
Sedangkan, dari sisi pendanaan, BSI telah meraup dana pihak ketiga (DPK) Rp293,77 triliun pada 2023, naik 12,3% yoy. Porsi dana murah atau current account savings account (CASA) terhadap DPK bank mencapai 60,6% dari total DPK, seperti yang dilansir dari bisnis. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :