www.halloriau.com  


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Babak Pertama Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Gol Indah Marcelino Jaga Asa Garuda Lolos
 
Aksi Boikot Produk Israel Makin Kencang, Begini Kepanikan Merek Besar Dunia
Selasa, 07 November 2023 - 05:50:46 WIB

JAKARTA -Boikot terhadap produk buatan Israel meningkat di seluruh dunia. Para aktivis menggunakan Twitter dan TikTok untuk mengungkap bagaimana perusahaan multinasional mempertahankan kehadiran Israel di Palestina.

Gerakan boikot juga banyak ditunjukkan para pengguna TikTok, yang berarti ajakan untuk meninggalkan merek-merek besar karena keterlibatan langsung perusahaan dalam mendukung Pasukan Pertahanan Israel setelah serangan 7 Oktober. Boikot yang ditargetkan terutama berfokus pada ‘Tiga Besar’, yaitu McDonald's, Starbucks, dan Disney+.

McDonald's yang berbasis di Israel diketahui memberi makanan gratis kepada anggota militer Israel yang menyebabkan boikot konsumen. Starbucks juga menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United, awal bulan ini setelah organisasi buruh tersebut mengunggah pesan yang sudah dihapus di X (Twitter), tentang pernyataan solidaritas terhadap warga Palestina.

Tagar #boycottstarbucks telah ditonton lebih dari 29 juta kali di TikTok. Disney+ menjanjikan 2 juta dolar AS kepada kelompok bantuan Israel dan perusahaan akan memberikan sumbangan dari karyawannya hingga 25.000 dolar AS.

Namun gerakan boikot sejauh ini dianggap cukup berhasil. Sebab merek-merek besar tampaknya menawarkan diskon tinggi.

Boikot ini dianggap sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas yang disebut Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), yang secara resmi diluncurkan pada tahun 2005 oleh koalisi sekitar 170 kelompok akar rumput dan masyarakat sipil Palestina. Seruan untuk memboikot Israel telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir di tengah kekhawatiran mengenai perlakuan Israel terhadap warga Palestina.

Saat ini, tagar #BDS memiliki 2,8 miliar penayangan di TikTok sementara tagar #BDSboycottlist telah ditonton 5 juta kali. Dampak boikot yang ditargetkan sudah cukup terlihat hasilnya.

Pengguna X dari Mesir telah melaporkan bahwa ada supermarket menawarkan diskon hampir 80 persen untuk Starbucks Frappuccino.

“Di Mesir.. Diskon 73 poundsterling.. Ini gila. Ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain merek Pepsi, Coca-Cola, dan lainnya, semua orang berhenti membelinya sama sekali, dan siapa pun yang membelinya, kami memperlakukannya seperti orang buangan,” kata warganet.

Pekan ini McDonalds di Inggris baru saja mengumumkan penurunan harga Big Mac dan McNuggets menjadi hanya 99p sepanjang bulan November. Banyak orang di dunia maya yang merayakan hal ini sebagai sinyal bahwa boikot tersebut berhasil, namun mengingatkan pengikut mereka untuk tidak terperdaya oleh tipuan ini.

Pengguna X lainnya @ShahidkBolsen memposting bahwa ‘hanya setelah tiga pekan boikot, Starbucks di Malaysia telah mengurangi jam operasional secara nasional karena kehilangan banyak pelanggan. Langkah selanjutnya adalah penutupan gerai-gerai tertentu dan akhirnya hilangnya Starbucks sepenuhnya dari negara tersebut.

Karyawan waralaba juga melalui media sosial mengonfirmasi bahwa boikot tersebut mulai terasa. Pengguna TikTok dan barista Starbucks Ambrose (@ambrose_darling) mengunggah video yang mendorong boikot pro-Palestina terhadap Starbucks pada tanggal 23 Oktober, dan sejak itu telah ditonton 1,3 juta kali dan lebih dari 6.800 komentar.

Bahkan, menurut dia, pelanggan yang biasa datang setiap hari sudah tak terlihat. Menurut Ambrose, upaya boikot berhasil. "Teruskan. Berhasil. Saya tahu, sering kali, terutama yang tinggal di Amerika Serikat, karena jauh dari situasi yang ada, sepertinya tidak ada yang berhasil dari apa yang kita lakukan di belahan dunia lain. Ini berhasil. Anda harus terus melakukannya," kata dia di TikTok, dikutip dari New Arab, Selasa (7/11/2023).

Meski tak jarang sejumlah gerai menunjukan dukungan dengan memasang atribut Palestina, sepertinya masyarakat tidak goyah. Zoe, (@BLAHBLAH) mendorong pengikutnya di TikTok untuk memperluas boikot mereka.

Berhasil atau tidaknya boikot, yang jelas gerakan ini dianggap sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina. Sementara itu, pekan ini, Bassem Yousef memberikan alasannya ketika berbincang dengan Piers Morgan. “McDonald's memberikan makanan gratis kepada Israel karena tidak ada yang bisa membuat Anda merasa lebih baik setelah membunuh sekelompok anak-anak Palestina selain makanan yang membahagiakan,” ujarnya, seperti yang dilansir dari republika. (*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Babak pertama Marcelino Ferdinan sukses cetak gol ke gawang Arab Saudi (foto/int)Babak Pertama Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Gol Indah Marcelino Jaga Asa Garuda Lolos
Sukarmis divonis 12 tahun penjara, jadi Bupati Kuansing ketiga terbukti korupsi (foto/riaupos)Sukarmis Eks Bupati Kuansing Divonis 12 Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa
Ilustrasi Pemprov umumkan hasil SKD CPNS Riau 2024 (foto/int)Hasil SKD CPNS Riau 2024 Resmi Diumumkan, Ujian SKB Dijadwalkan Desember
  Terungkap usaha car wash di Pekanbaru menjadi arena Gelper (foto/int)Ada Gelper Berkedok Car Wash di Pekanbaru, Pemko Sebut Wewenang Pemprov
Ilustrasi TBS sawit di Riau sentuh harga tertinggi (foto/int)Harga TBS Sawit Swadaya di Riau Hari Ini Tembus Rp3.684 per Kg
Kecelakaan di Tol Pekanbaru-Dumai, Travel Hiace tabrak Truk muatan besi (foto/detik)Kecelakaan Tragis Tol Pekanbaru-Dumai, Travel Tabrak Truk Muatan Besi, Diduga Sopir Ngantuk
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Honda CDN Riau Kunjungi www.halloriau.com
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved