Kinerja Positif 9 Bulan Pertama 2023, Laba Sebelum Pajak Bank Muamalat Tumbuh 90,7 Persen
JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan kinerja yang mengesankan pada tahun 2023. Laba sebelum pajak pionir bank syariah di Tanah Air ini tumbuh sebesar 90,7 persen year on year (yoy) dari Rp40,5 miliar per 30 September 2022 menjadi Rp77,3 miliar per 30 September 2023.
Menurut Direktur Utama Bank Muamalat, Indra Falatehan, peningkatan laba ini didorong pertumbuhan pendapatan komisi sebesar 20,8 persen (yoy).
Selain itu, aset Bank Muamalat juga tumbuh sebesar 10,7 persen (yoy) dari Rp59,8 triliun per 30 September 2022 menjadi Rp66,2 triliun per 30 September 2023.
Pertumbuhan aset ini didukung oleh peningkatan penyaluran pembiayaan yang tumbuh 22,4 persen (yoy) menjadi Rp21,7 triliun.
"Raihan aset ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bank pertama murni syariah ini berdiri. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan laba yang signifikan hingga hampir dua kali lipat," kata Indra Falatehan, Kamis (2/11/2023).
"Tentu saja ini adalah hal yang menggembirakan dan merupakan bagian dari rencana bank muamalat menuju pertumbuhan bisnis yang sehat dan profit berkesinambungan," ucapnya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,9 persen (yoy) menjadi Rp48,1 triliun per 30 September 2023.
Peningkatan ini didukung kenaikan dana murah, terutama dalam Current Account and Saving Account (CASA) yang meningkat 2,7 persen (yoy). Kenaikan terbesar terjadi pada giro yang tumbuh sebesar 13,0 persen (yoy).
Selain itu, Bank Muamalat mencatat total modal sebesar Rp6,9 triliun per 30 September 2023, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 28,67 persen, melebihi ambang batas yang ditetapkan regulator.
Kualitas pembiayaan juga membaik, dengan rasio Non Performance Financing (NPF) net turun dari 0,65 persen per 30 September 2022 menjadi 0,43 persen pada akhir September 2023.
Bank Muamalat terus mengembangkan jaringan kantor, dengan total 235 jaringan kantor per 30 September 2023. Selanjutnya, semua Kantor Kas (KK) akan dikonversi menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebagai bagian dari strategi perusahaan yang fokus pada segmen ritel, terutama dalam penyaluran pembiayaan.
Bank Muamalat juga memacu bisnis pembiayaan di segmen konsumer yang ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah dipilih sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) oleh Kementerian Keuangan.
Ini memungkinkan Bank Muamalat untuk menjalin kerja sama serta memberikan layanan penyaluran gaji dan fasilitas perbankan bagi ASN di lingkup instansi milik negara.
Untuk meningkatkan penetrasi dana murah, Bank Muamalat mengembangkan aplikasi mobile banking Muamalat DIN.
Hingga September 2023, aplikasi ini mencatatkan total CASA sekitar Rp8,6 triliun, dengan lebih dari 460 ribu pengguna. Sejumlah fitur baru juga telah diperkenalkan, seperti tarik tunai tanpa kartu di Indomaret dan mobile cash yang memungkinkan tarik dan setor tunai melalui Muamalat DIN tanpa dokumen atau formulir.
Bank Muamalat juga menjalin kerja sama layanan digital dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, yang memungkinkan nasabah Bank Muamalat untuk melakukan isi ulang (top up) di kartu uang elektronik BNI TapCash melalui aplikasi Muamalat DIN.
Utilisasi layanan internet banking Madina atau Muamalat Digital Integrated Access juga ditingkatkan, dengan total dana murah mencapai sekitar Rp6,1 triliun dan lebih dari 34.000 nasabah non-individu.
Selama tahun 2023, Bank Muamalat meraih sejumlah penghargaan dari pihak eksternal, termasuk penghargaan dalam bidang tata kelola perusahaan, kepemimpinan, dan pengelolaan sumber daya manusia.
Ini mencerminkan prestasi luar biasa yang telah diraih oleh Bank Muamalat dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.(rilis)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :