Bos Bulog Ungkap Bukan Sumbar, Cuma Provinsi Ini Terbebas dari Beras Impor
Jumat, 20 Oktober 2023 - 13:54:15 WIB
|
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (foto/int) |
Baca juga:
|
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengungkapkan fakta menarik terkait impor beras di Indonesia. Bukan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), namun NTB yang bebas dari beras impor.
Diketahui Sumbar termasuk daerah sentra beras. Bahkan Riau bergantung dengan pasokan dari tanah Minangkabau itu.
Sejak akhir tahun 2022, pemerintah telah mengimpor sekitar 500 ribu ton beras, dan pada tahun ini, Bulog ditugaskan untuk mengimpor tambahan 2 juta ton beras. Namun, seiring berjalannya waktu, fakta mengejutkan terungkap.
Budi Waseso menjelaskan bahwa beras impor telah tersebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan, yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi beras di negara ini. Tetapi, ada satu provinsi yang menjadi pengecualian dari penyebaran beras impor.
"NTB (Nusa Tenggara Barat) merupakan satu-satunya wilayah di Indonesia yang hingga saat ini tidak menerima beras impor," kata Buwas kepada wartawan di Jakarta, dikutip CNBCIndonesia.
Ini menjadi catatan menarik dalam konteks impor beras yang telah diterapkan di hampir semua provinsi di Indonesia.
Meski Sulawesi Selatan, yang merupakan salah satu produsen beras terbesar di Indonesia, pernah mengalami peningkatan pasokan beras impor sebanyak 70 ribu ton, NTB tetap menjadi provinsi yang tidak menerima beras impor. Hal ini menunjukkan keragaman dalam dampak kebijakan impor beras dan distribusi beras di Indonesia.
Saat ditanya mengapa hal ini terjadi, Buwas menyatakan, "Bukan karena produksinya kurang, bukan. Karena tidak diatur soal pembatasan keluar berapa banyak beras dari sana, sehingga beras dari wilayah-wilayah lain seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah lebih banyak mengambil pasokan dari Sulawesi Selatan, akhirnya menyebabkan kekurangan beras di wilayah tersebut."
Kisah ini menggambarkan kompleksitas dalam pengaturan distribusi beras di Indonesia dan mungkin menjadi landasan bagi penyempurnaan kebijakan impor beras di masa depan. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :