PEKANBARU - Proses seleksi pengisian posisi jabatan Direktur Utama Bank Riau Kepri Syari'ah telah dimulai sejak tanggal 22 September 2023 lalu. Saat ini tengah berlangsung tahapan Uji Kompetensi dan Kepribadian.
Ada 9 orang calon yang lolos hingga tahap uji kompetensi yang berlangsung mulai 11 - 23 Oktober 2023.
Wakil Sekjen Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR), Muhammad Herwan mengingatkan bahwa kepercayaan merupakan landasan utama dalam dunia perbankan. Kepercayaan tersebut terjadi antara dua pihak, lembaga perbankan di satu sisi dan nasabah atau masyarakat di sisi lainnya.
"Bank sebagai tempat transaksi simpan pinjam uang harus memastikan dapat dipercaya masyarakat agar mau menitipkan uang nya untuk disimpan atau dikelola, demikian sebaliknya bank wajib berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman kepada masyarakat yang dipercaya diberikan dana bank," katanya, Senin (16/10/2023).
"Prinsip Kepercayaan (Fiduciary Principle) dan Prinsip Kehati-hatian (Prudential Banking Principle) menjadi fondasi penting dan utama dalam aktivitas dan praktik operasional perbankan," tambahnya.
Untuk itu, menurut Herwan yang belasan tahun aktif sebagai Direktur Eksekutif Kadin Riau, prinsip-prinsip tersebut juga patut dan wajib menjadi pedoman serta dicermati dalam proses seleksi Direktur Utama BRK Syariah yang saat ini sedang dilakukan oleh Pansel Dirut BRK Syariah.
"Idealnya, faktor integritas dan kredibilitas para calon haruslah ditempatkan pada posisi teratas dalam proses seleksi, baru setelah itu terhadap kapasitas, kapabilitas dan kompetensi serta profesionalisme," kata dia.
Untuk memastikan integritas dan kredibilitas, lanjut Herwan, tentulah dengan menelusuri rekam jejak (track record) secara detil para calon Dirut yang mengikuti seleksi. Harusnya sudah tersaring pada saat tahapan seleksi administrasi dan diperdalam lagi pada tahapan proses seleksi berikutnya (proses uji kepatutan dan kelayakan maupun proses interview).
"Menelusuri rekam jejak para calon tersebut di dunia perbankan sebenarnya tidaklah sulit. Selain dapat dilihat dari kepribadian yang bersangkutan, sudah ada sistem catatan rekam jejak di internal perbankan maupun pada Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Herwan.
Dia menambahkan, pansel patutnya tidak saja membaca portofolio dan laporan tertulis para calon, tetapi hendaknya menggali dan mencermati secara komprehensif.
Jika perlu lakukan penelusuran (interview) kepada pimpinan, staf dan karyawan Bank Riau Kepri Syariah untuk calon yang berasal dari internal. Lalu penelusuran kepada pimpinan, staf dan karyawan perusahaan tempat dimana calon eksternal bekerja.
"Dalam beberapa kasus, rekam jejak personil perbankan (hal mana juga sering terjadi di birokrasi) yang menjadi temuan dan catatan dalam audit internal, sering tidak diungkap dan dihilangkan, sehingga seolah-olah personil perbankan selalu berkinerja baik dan berprestasi, inilah yang sebenarnya membahayakan," katanya.
Lebih lanjut Herwan mengingatkan, tantangan dan persaingan dunia perbankan saat ini dan kedepan semakin berat. Dunia perbankan Indonesia tidak saja berhadapan dengan sesama perbankan nasional, tetapi sudah berkompetisi dengan perbankan global.
Fakta dapat dilihat dengan menjamurnya perbankan asing yang berpraktik dan beroperasional di dalam negeri, dan Riau tak luput dari penetrasi tersebut.
"Dalam konteks itu, Pansel Calon Dirut BRK Syari'ah hendaknya mampu menyaring dan menjaring calon yang visioner, muda dan enerjik, berpikiran progresif (out the box) dan dinamis (tidak hanya menjalankan praktik perbankan yang biasa-biasa saja sebagai business as usual), selain mampu dan telah teruji serta berprestasi memimpin perbankan (beberapa kali sebagai pemimpin cabang), luwes bergaul dan berkomunikasi dengan semua kalangan masyarakat dan institusi/organisasi karena sudah tak zaman nya perbankan eksklusif dan feodal, tetapi perbankan masa depan mestilah inklusif," ujarnya.
Berpijak dari pengalaman Dirut periode sebelumnya, kata Herwan, agaknya perlu dipertimbangkan agar Calon Dirut BRK Syariah diprioritaskan pada putra daerah Riau.
"Setidaknya inilah wujud kebijakan afirmatif bagi anak negeri untuk membuktikan diri siap dan mampu memimpin dan mengelola perbankan secara profesional, setidaknya BRKS dapat menjadi Training Ground bagi Putera Riau untuk menjadi Profesional Perbankan yang Mumpuni dan Berdayasaing," sebutnya.
Terakhir, masyarakat Riau tentunya sangat berharap BRK Syari'ah sebagai kebanggaan daerah dapat menjadi perbankan syariah mampu "bersaing dan bertanding" tidak saja di level nasional tetapi juga di kancah perbankan global.
"Untuk itu BRK Syari'ah haruslah mengedepankan tata kelola perbankan profesional dengan memunculkan ciri khas Kearifan Lokal Tamaddun Melayu," pungkasnya.
Penulis: Bayu
Editor: Riki
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :