Diperluas, Relaksasi PPnBM 0 Persen untuk Mobil 2.500 CC Berlaku April
Selasa, 23 Maret 2021 - 22:11:30 WIB
|
ilustrasi |
Baca juga:
|
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa pemerintah segera menyiapkan aturan final terkait dengan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) 0 persen untuk mobil hingga 2.500 cc.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan aturan PPnBM tersebut dan berlaku mulai April 2021.
"Mengenai PPnBM 2.500 cc, kami sedang dalam posisi di dalam proses untuk finalisasi Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Nanti bisa berlaku mulai bulan April," ujarnya, daka konferensi pers 'APBN Kita', Selasa (23/3).
Sri Mulyani sempat menyampaikan, pemberian diskon PPnBM pada mobil golongan terkait hanya berlaku untuk mobil dengan TKDN-nya 70 persen ke atas.
Jika tidak bisa mencapainya, tarif PPnBM berlaku normal, yakni 10-30 persen, tergantung tipe dan emisi gas buang yang dihasilkan. Namun, tidak sedikit produsen yang meminta keringanan batas komponen itu.
Adapun, tujuan perluasan pemberian insentif PPnBM diberikan atas dasar arahan Presiden Joko Widodo supaya industri otomotif nasional serta turunannya dapat lebih cepat mengalami pemulihan akibat pandemi.
Sri Mulyani menyampaikan, ekstra insentif dilatarbelakangi karena industri kendaraan bermotor dan turunannya merupakan satu industri yang terpukul cukup dalam selama pandemi covid-19.
Seperti diketahui, per 1 Maret 2021 pemerintah menerapkan relaksasi PPnBM untuk mobil 1.500 cc. Adanya relaksasi tersebut memicu peningkatan penjualan mobil, terutama yang masuk persyaratan, lantaran harganya yang terkoreksi mulai belasan juta hingga puluhan juta rupiah.
Terkait dengan rencana perluasan relaksasi PPnBM 0 persen untuk mobil hingga 2.500 cc, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyatakan dukungannya.
"Kalau ini diperluas kami tentu gembira sekali. Relaksasi PPnBM yang kemarin diberikan untuk mobil 1.500 cc saja kami sangat berterimakasih, karena tampaknya ini disambut baik oleh masyarakat," tuturnya.
Antusias
Selama dua minggu penerapan insentif PPnBM, Gaikindo melihat indikasi kenaikan penjualan kendaraan. "Masyarakat sangat antusias dan menerima. Mereka juga tampaknya mulai memesan kendaraan, dan indikasi meningkatnya bagus,” paparnya.
“Walaupun kami belum bisa konfirmasi seberapa banyak dan sebagainya, karena laporannya baru masuk di akhir bulan nanti, tapi indikasinya dari beberapa laporan informal itu ada peningkatan cukup baik," jelasnya.
Meski demikian, Gaikindo belum akan merevisi target penjualan mobil terkait dengan kebijakan tersebut. "Kami belum melakukan revisi target dan sebagainya, karena kondisinya relatif labil, walaupun ada indikasi membaik dengan adanya relaksasi," tukas Kukuh.
“Yang pasti, kami masih menunggu arahannya seperti apa untuk perluasan (insentif PPnBM 0% untuk mobil 2.500 cc. Kami punya produk, lalu apa saja yang masuk di kriteria itu, nantinya masing-masing pabrikan yang memberikan," terangnya.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy menanggapi sangat positif perluasan insentif PPnBM. Sebab, pemberian insentif bisa merangsang daya beli masyarakat di sektor otomotif.
"Tentu kita sambut baik upaya dan tujuan dari pemerintah karena untuk mendukung industri otomotif nasional. Tapi kami tunggu detil-nya seperti apa," ujarnya, kepada Kompas.com.
Bila melihat beberapa produk yang dimiliki TAM, ada sejumlah model kendaraan yang masuk kategori 1,500 cc - 2.500 cc dengan TKDN di atas 70 persen, yaitu Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner.
Melansir dari situs resmi Toyota Indonesia, kedua produk itu sudah memiliki kandungan lokal masing-masing 85 persen dan 75 persen. Bahkan, kedua produk itu menjadi satu base product untuk ekspor ke beberapa negara.*
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :