PEKANBARU - PT Bank Riau Kepri (BRK) Syariah mengeluarkan produk pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mendapat respon positif dari para pelaku usaha, khususnya di Kota Batam, Kepri.
Hal itu lantaran pengajuan KUR BRK Syariah tergolong cepat dengan syarat mudah. Pengalaman inilah yang dirasakan, Aditya Rafsanjani selaku Owner AR Vape, yang menerima manfaat KUR BRK Syariah Batam.
Adapun usaha yang beralamat di Ruko SP 3, Blok Mawar Nomor 6, Sungai Langkai, Sagulung ini, sudah ia lakoni sejak dua tahun yang lalu.
Motivasinya memilih Vape Store karena memang hobi, hingga membuatnya tertarik untuk mengulik segmen ini lebih dalam. Adit pun akhirnya memberanikan diri untuk membuka store sendiri.
Pertemuannya dengan BRK Syariah memang bukan kebetulan. Sebab jauh sebelum dia mengajukan KUR ke BRK Syariah, ayahnya yang merupakan seorang pengusaha parfum juga sudah lama memanfaatkan produk KUR ini untuk pengembangan usahanya.
"Awalnya BRK syariah buka kantor di komplek ini. Kita-kita yang jualan diundang. Iseng saya tanya tentang produk pembiayaan atau KUR-nya. Setelah dijelaskan semuanya, saya konsultasi ke orangtua. Akhirnya dicobalah ajukan KUR dan diterima," katanya, awal September lalu.
Salah satu kemudahan yang dirasakan Adit, pengajuan pinjaman modal yang diajukannya ke BRK Syariah sudah disetujui dalam kurun waktu kurang dari sebulan.
"Syaratnya juga sangat mudah dan nggak ribet," tuturnya dilansir bertuahpos.
"Saya ngajukan Rp90 juta dan langsung disetujui. Sebelumnya juga sudah survei ke bank lain dan BRK syariah jauh lebih baik," ungkap Adit.
Setelah mendapatkan pinjaman modal dari BRK Syariah, Adit mengembangkan usahanya dengan melakukan penambahan produk. Sejauh ini, kata dia, penjualan terus mengalami peningkatan yang signifikan.
"Sejak habis lebaran kemarin, Alhamdulillah penjualam menigkat. Rata-rata omzet per bulan sekitar Rp80 jutaan. Prospek bisnis di vape juga bagus karena memang ada banyak orang yang berpindah dari rokok konvensional ke rokok elektrik," sebutnya.
Di AR Vape Store, kata dia, customer bisa melakukan transaksi secara tunai, debid bahkan QRIS.
"Karena QRIS kita baru ya, kalau dibandingkan, 80 persen transaksi masih dilakukan secara tunai, sisanya barulah dengan QRIS atau debit," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :