PEKANBARU - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai fokus menyasar kelompok pelajar dan mahasiswa dalam upaya meningkatkan literasi keuangan di tahun 2023 mendatang.
Langkah ini dilakukan OJK Riau setelah adanya kasus ratusan mahasiswa di Yogyakarta terlilit hutang akibat terjebak Pinjaman Online alias Pinjol.
Kepala OJK Riau, M Lutfi mengatakan, upaya literasi keuangan dengan sasaran kelompok pelajar dan mahasiswa sudah dibahas di internal OJK pusat.
OJK menganggap literasi keuangan pada kelompok ini masih tergolong lemah, sehingga perlu langkah masif agar kasus serupa tidak terulang kembali khususnya di Provinsi Riau.
"Terkait mekanismenya, tengah dibicarakan dengan tim Satgas waspada investasi," ucapnya dilansir mcr, Jumat (23/12/2022).
Lutfi menuturkan, salah satu momentum tepat untuk memberikan literasi keuangan kepada pelajar dan mahasiswa, yakni saat penerimaan peserta didik baru.
"Polanya menyesuaikan, bisa kita datang langsung ke sekolah atau kampusnya, atau kita bisa undang mereka ke kantor OJK," tuturnya.
Lutfi mengungkapkan, informasi dan pemahaman dasar tentang pemanfaatan teknologi dalam industri keuangan sudah selayaknya diketahui kelompok pelajar dan mahasiswa sejak dini.
Harapannya, selain mereka memiliki 'imun' agar tidak terjerat Pinjol dan investasi ilegal, kelompok intelektual ini juga bisa mampu meneruskan pengetahuan mereka (literasi keuangan) kepada kelompok-kelompok lain di sekitarnya, seperti keluarga, masyarakat di sekitar lingkungan mereka tinggal atau di tempat mereka akan mengabdi.
Lutfi menyebut, dengan perkembangan teknologi, kelompok ini sudah selayaknya paham tentang bisnis atau industri keuangan.
"Terutama hal-hal yang berkaitan dengan risiko, manfaat dan keuntungannya," pungkasnya.(*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :