www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute
 
Pakar Prediksi 5 Bulan Kedepan Harga Beras Bakal Naik
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 21:59:11 WIB

JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI), Dwi Antreas Santosa menyatakan kondisi pangan dalam negeri cukup rawan, dan memprediksi harga beras akan melonjak tinggi dalam 5 bulan ke depan.

Dwi menuturkan, lonjakan ini disebabkan ketidakseimbangan antara tingkat produksi dan konsumsi masyarakat. Namun demikian, tidak serta merta impor beras menjadi jawaban sebagaimana yang digaungkan pemerintah.

Menurutnya, akan sangat memalukan jika Indonesia harus impor beras, padahal dua bulan lalu baru saja menerima penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (IRRI). "Akan amat menyakitkan sedulur tani, ini jadi mempertanyakan makna sesunguhnya dari IRRI ini," ucap Dwi dilansir republika.co.id, Sabtu (1/10/2022).

Berdasarkan data resmi, ujar Dwi, dalam tiga tahun terakhir ini produksi padi dalam negeri justru mengalami penurunan 2,7 persen per tahunnya. Pada 2019, produksi padi turun 7,7 persen, kemudian pada 2020 naik sangat kecil hanya 0,09 persen, dan 2021 turun lagi 0,42 persen. "Lalu apa makna semua penghargaan tersebut?" katanya.

Dwi melanjutkan, pada 2020 sampai saat ini Indonesia sedang mengalami fenomena La Nina atau iklim kemarau basah. Dimana sepanjang sejarah Indonesia, produksi padi selama 20 tahun terakhir ketika berhadapan dengan fenomena La Nina, maka produksi padi akan meningkatkan cukup tajam.

"Kenaikan tahun 2007 sebesar 4,7 persen, 2016 sebesar 9,6 persen. Lah kok kita tahun 2020 hanya naik 0,09 persen? Bahkan 2021 yang masih La Nina malah turun. Ini kita celaka 12," sebut Dwi.

Dwi yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mempertanyakan ada apa dengan fenomena La Nina saat ini yang seharusnya bisa menaikkan produksi gabah dan beras.

"Petani ini realistis, dalam arti ketika petani menanam padi dan tidak menguntungkan maka akan ditinggalkan. Ketika ditinggalkan lahan tersebut, biasanya dilepas ke pemodal karena tidak lagi menguntungkan," ungkap Dwi.

Menurutnya, pemerintah harus menaikkan harga beli pemerintah (HPP) gabah dan beras dari para petani Indonesia. Hal ini dapat membantu petani untuk bisa survive kembali dan bersemangat kembali untuk bercocok tanam. Karena HPP saat ini Rp4.200 per kilogram padahal biaya produksi untuk padi itu sebesar Rp5.876 per kilogram.

Dwi menambahkan, cadangan beras Bulog pemerintah hanya 800 ribu ton. Jika hal ini dibiarkan maka akan sangat berbahaya, karena cadangan terendah seharusnya 1,5 juta ton beras.

"Hati-hati, ini masuk ambang bahaya. Ini masuk Oktober masih ada November, Desember, Januari, 5 bulan masa paceklik. Maksud saya, antara produksi dan konsumsi jomplang. Jadi produksi jauh lebih rendah, sehingga harga beras di tingkat konsumen akan naik sangat tinggi di lima bulan, ini berpotensi menggoncang politik nasional kita," pungkasnya.(*)



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Halalbihalal Golkar Institute.(foto: mimi/halloriau.com)Alumni Angkatan I, Sovia Septiana Wakilkan Caleg Terpilih dari Riau Hadiri Halalbihalal Golkar Institute
Ketua HKR, Junaidi.(foto: mcr)Sambut Pilkada Serentak 2024, HKR Dorong Generasi Muda Rohul Turut Berpolitik
Kapolda Riau beri apresiasi personel berdedikasi saat halalbihalal Polresta Pekanbaru.(foto: mcr)Ikut Halalbihalal Polresta Pekanbaru, Ini Pesan Kapolda Riau untuk Personel
  Ketua PGRI Riau, Dr Adolf Bastian (foto/ist)Edaran Disdik Riau Melarang Acara Mewah Perpisahan Sekolah, Ini Respon PGRI Riau
Pelaksanaan presentase aplikasi Pajak Daerah oleh Tim pengembangan, kebijakan dan sistem informasi Bapenda Kabupaten Kepulauan MerantiGenjot Pendapatan Daerah, Bapenda Kepulauan Meranti Upgrade Aplikasi Sitanjak
Persiapan qoriah Zulantia asal Kepulauan Meranti dari cabang KTIQ yang bertanding di final hari ini10 Qori dan Qoriah Kepulauan Meranti dari 8 Cabang Masuk Final Pada MTQ 42 di Kota Dumai
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Sepanjang Jalan Rajawali Rusak Parah
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved