www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
BNPB Kirim Helikopter AS 350 B3A untuk Patroli Karhutla di Riau
 
Harga Bawang Merah Stagnan, Cabe Merah dan Rawit di Pasar Pagi Pekanbaru Meroket
Selasa, 31 Mei 2022 - 10:42:33 WIB

PEKANBARU - Harga sejumlah bahan pokok di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru pada Selasa (31/5/2022) masih terpantau tinggi. Terutama untuk komoditi cabe, bawang merah dan sayur sawi.

Untuk bawang merah pasca Idul Fitri 1443 Hijriah masih stagnan diharga Rp48.000-50.000 per kilogram, padahal jika dibandingkan harga normal harga bawang merah hanya Rp28.000 per kilogramnya.

Ani salah seoarang warga mengaku kebinggungan untuk mengatur belanja dapurnya dengan kondisi harga yang tak kunjung stabil pasca lebaran Idul Fitri.

"Harga bawang merah tak turun-turun, masih Rp48.000 per kilogram belum kenaikan harga yang lainnya. Sebagai masyarakat menengah ke bawah, tentu mahalnya kebutuhan dapur sangat memberatkan kami. Jadi tolonglah kepada pemerintah apa solusinya," ungkap Ani.

Tidak hanya bawang merah, harga cabe merah juga tidak mau ketinggalan naik hingga diangka Rp64.000 per kilogram sebelumnya hanya Rp28.000-35.000 per kilogram.

Harga cabe rawit hijau juga terpantau mahal Rp55.000-60.000 per kilogram biasa hanya Rp35.000 per kilogram. Cabe rawit merah tembus diharga Rp70.000 per kilogram.

Tidak hanya komuditi bawang dan cabe, kenaikan juga terjadi pada komuditi sayur sawi, pare, gambas dan terong. "Terong tadi kita beli Rp16.000 per kilogram padahal biasa hanya Rp6.000. Gambas yang biasa Rp10.000 per kilogram sekarang jadi Rp16.000 per kilogram," sebut Rita.

"Sawi hijau dan sawi putih memang sudah turun tapi terbilang masih mahal jika dibandingkan harga normal, karena pasca lebaran tembus diharga Rp25.000 per kilogram sekarang Rp 12.000 dan harga normal hanya Rp 8000 per kilogram," tambahnya saat berbelanja di Pasar Pagi Arengka.

Masih mahalnya sejumlah kebutuhan masyarakat saat ini diharapkan direspon cepat oleh pemerintah, bahkan masyarakat berharap pemerintah turun tangan untuk mememastikan apa yang menjadi penyebab dan apa solusi yabg ditawarkan buat masyarakat.

"Kalau kita tanya ke pedagang masalahnya itu-itu aja karena menyesuaikan harga dari distributor, dan permintaan tinggi sementara ketersediaan terbatas. Bagusnya pemerintah turun cek apa penyebab masih mahalnya kebutuhan masyarakat," harap Roma, warga Kelurahan Perhentian Marpoyan.

Penulis: Mimi Purwanti
Editor: Barkah



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: redaksi@halloriau.com
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Heli patroli Karhutla segera tiba di Riau.(foto: mcr)BNPB Kirim Helikopter AS 350 B3A untuk Patroli Karhutla di Riau
Dewi Melinda guru honor di Bengkalis mendapat banyak penghargaan karena sukses mengolah biji getah jadi makanan lezat (foto/ist) Dewi Sukses Sulap Biji Getah Jadi Makanan Lezat dan Oleh-oleh Khas Bengkalis
Dinkes Terima 8 Unit Armada Ambulans dan Pusling, DPRD Kepulauan Meranti Harapkan Pelayanan Optimal ke Masyarakat
  Pj Gubernur Riau, SF Hariyanto.(foto: mcr)Pilkada Serentak 2024 di Riau, SF Hariyanto Dorong Kondusifitas dan Sinergi Demokrasi
Proses evakuasi jenazah Marvel yang tenggelam di sungai Batang Kuantan.(foto: mcr)Tenggelam di Sungai Batang Kuantan, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia
WNE Photo Studio di Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten semakin berkembang sejak mendapat KUR BRI (foto/ist) WNE Photo Studio Terus Berkembang dan Buka Lapangan Kerja Berkat KUR
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
Kajati Riau Ditabalkan Gelar Adat di Balai Adat LAMR
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2024 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved