Dompet Pemerintah Berpotensi Bengkal hingga Rp320 Triliun Akibat Subsidi BBM dan Elpiji
Senin, 18 April 2022 - 13:09:13 WIB
JAKARTA - Lonjakan harga minyak dunia yang tengah terjadi berpotensi membuat anggaran subsidi energi Indonesia membengkak hingga ratusan triliun rupiah.
Pasalnya, meskipun saat ini harga minyak dunia telah menembus level 100 dollar AS per barrel, pemerintah masih belum melakukan penyesuaian terhadap harga BBM dan elpiji subsidi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, hal itu membuat harga jual BBM dan elpiji bersubsidi jauh dari harga keekonomian yang tengah melambung tinggi.
"Jadi kalau harga minyak dunia bertahan di level sekarang, pemerintah berisiko mengeluarkan dana Rp320 triliun untuk subsidi dan kompensasi BBM dan elpiji," ujar dia dalam keterangannya, dikutip dari Kompas, Senin (18/4/2022).
Dalam APBN 2022, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi energi sebesar Rp134,03 triliun, dengan Rp77,5 triliun di antaranya dialokasikan untuk subsidi BBM dan elpiji 3 kilogram (kg).
Adapun asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 63 dollar AS per barrel.
"Jadi ada Rp190 triliun yang harus bisa disiapkan kembali," kata Arifin.
Melihat potensi pembengkakan subsidi tersebut, Arifin meminta kepada masyarakat untuk menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga alokasi subsidi BBM dan elpiji tidak tergerus dan lebih tepat sasaran.
Penyalahgunaan BBM subsidi disebut akan menambah beban keuangan negara, sehingga masyarakat diminta ikut mengawasi dan melaporkan apabila menemukan penyimpangan-penyimpangan dalam penyaluran dan pemakaian BBM subsidi.
"Kita ingatkan juga ada pasal dalam undang-undang yang akan mengenakan sanksi terhadap penyalahgunaan BBM subsidi, 6 tahun penjara dan denda Rp60 miliar," ucap Arifin. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :