Kebiasaan Belanja Online Dinilai Sebabkan Inflasi
Minggu, 17 April 2022 - 23:17:37 WIB
YOGYAKARTA - Inflasi terjadi diduga dipicu tingginya transaksi jual beli online. Kemajuan teknologi mendorong anak-anak muda berbelanja secara digital.
“Anak-anak muda sekarang suka berbelanja online dan itu ternyata memicu terjadinya inflasi di DIY,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, pada sosialisasi Sosialisasi Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, di Kantor DPD RI DIY Jalan Kusumanegara Yogyakarta, Sabtu (16/4/2022) dikutip dari iNews.
Heroe menilai tingginya transaksi online dirasa masih wajar. Hampir semua masyarakat khususnya remaja tidak bisa lepas dari handphone. Bahkan mereka tidak mempermasalahkan harga barang di pasar online yang lebih mahal.
“Karena banyak pembeli online, banyak aplikasi penjualan online yang meraih untung hingga puluhan miliar per hari,” katanya.
Heroe mengingatkan beberapa produk yang dijual secara online merupakan produk asing. Jika kondisi ini terus dilakukan bisa melemahkan perekonoian nasional.
“Kalau ini terus terjadi ekonomi bisa tidak mampu dan ekonomi nasionnal akan bangkrut,” katanya.
Di Yogyakarta, klata Heroe, banyak industri jasa yang mendongkrak ekonomi. Mulai dari pariwisata, pendidikan dan kesehatan. Bahkan industri kreatif banyak muncul dan mempekerjakan mahasiswa.
Anggota DPD asal DIY Cholid Mahmud mengatakan, tren belanja online menjadi persoalan bersama. Mereka harus diberikan pemahaman terkait dengan dampah dan risiko yang muncul dari sebuah aktivitas ekonomi.
“Jika pemuda dalam suatu negara mengalami kerusakan moral dan agama, maka sangat disayangkan nasib bangsa itu. Pemuda adalah kader bangsa yang harus terbina dengan segala bentuk pendidikan,” katanya.
Pemerintah harus memperhatikan sistem pendidikan yang dirancang untuk masa depan bangsa. Perlu adanya pendidikan yang rentangnya dari pendidikan kejiwaan (psikologi) sampai pendidikan politik karena peran pemuda semakin strategis mengingat.
“Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030-an. Di sinilah peran pemuda sangat penting,” kata Cholid. (*)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :