www.halloriau.com


Ekonomi
BREAKING NEWS :
Ayam Krispi Cuma 10 Ribu? Bighen, Buka Cabang Kedua di Pekanbaru!
 
Ingin Ekspor? Indonesia Siap Tingkatkan Produksi Lada,Teh, hingga Kelapa
Minggu, 03 April 2022 - 08:37:36 WIB

PEKANBARU - Lada, teh, dan kelapa merupakan komoditas perkebunan yang berperan cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Ketiga komoditas ini adalah penghasil devisa negara, mampu meningkatkan pendapatan petani, dan menyediakan kesempatan kerja.

Lada merupakan salah satu komoditas subsektor perkebunan yang telah memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu produsen dan eksportir utama lada di dunia. Ladang lada terbesar di dunia terletak di Indonesia.

Lada hitam berasal dari Lampung dikenal di pasar dunia sebagai Lampung Black Pepper, sedangkan lada putih dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan dikenal sebagai Muntok White Pepper.

Melansir dari Media Center Riau, produksi lada dari kedua provinsi tersebut sudah merambah hingga ke pasar dunia. Prospek komoditas lada Indonesia dapat dilihat dari potensi pasar domestik yang cukup besar, yaitu dengan semakin berkembangnya industri makanan yang menggunakan bahan baku dari lada serta meningkatnya konsumsi masyarakat menggunakan lada sebagai penyedap makanan.

Selain lada, teh juga merupakan komoditas pertanian yang dapat menghasilkan devisa negara. Berdasarkan data statistik perkebunan pada 2019-2021, Indonesia merupakan negara produsen teh terbesar ke-7 di dunia.

Luas areal perkebunan teh di Indonesia yang diusahakan oleh Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar (PB) dan Perkebunan Rakyat (PR) sebesar 112.308 ha dengan produksi 144.063 ton. Wilayah pengembangan teh nasional tersebar di beberapa provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera.

Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan area teh terluas di Indonesia tahun 2020 dengan areal Perkebunan Rakyat (PR) 45.175 ha, Perkebunan Besar Negara (PBN) 24.068 ha dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) 17.589 ha dan jumlah total areal teh di Provinsi Jawa Barat sebesar 86.832 hektar (77,31%) dari data luas areal teh nasional.

Pada saat ini berbagai jenis olahan teh sangat diminati oleh masyarakat seluruh dunia dari berbagai macam kalangan. Daun teh dapat diolah menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, bahkan pada saat ini minuman teh menjadi sangat populer di kalangan milenial.

Tidak kalah dengan kopi, bisnis minuman teh juga bisa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Seperti dikutip website Ditjenbun Kementan RI.

Berdasarkan data statistik perkebunan tahun 2019-2021, produksi teh sebagian besar diekspor ke mancanegara dan sisanya dipasarkan di dalam negeri.

Ekspor teh di Indonesia menjangkau lima benua yaitu Asia, Afrika, Australia, Amerika dan Eropa. Pada 2019, empat besar negara pengimpor teh Indonesia adalah Malaysia, Rusia Federation, Pakistan dan United States.

Selain lada dan teh, salah satu komoditas perkebunan yang menghasilkan devisa dari ekspor adalah kelapa. Komoditas kelapa selain dimanfaatkan untuk konsumsi dan pemenuhan bahan baku industri dalam negeri.

Sebagian lagi diekspor untuk mendatangkan devisa sehingga komoditas ini menjadi salah satu sumber andalan pendapatan negara.

Kelapa merupakan tanaman yang paling banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara. Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara, saat ini menjadi negara penghasil kelapa terbesar di dunia.

Menurut Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Ali Jamil, permintaan kelapa dan produk turunanya baik untuk konsumsi segar, bahan baku industri maupun ekspor tiap tahunnya terus meningkat.

Bahkan saat ini Indonesia menjadi negara penghasil briket tempurung kelapa terbaik dunia, dan permintaan pasar ekspor belum terpenuhi.

Demikian pula permintaan gula semut organik serta tepung kelapa dari negara negara eropa yang cukup tinggi, sehingga usaha tani kelapa ini semakin menjanjikan.

“Saat ini memang masih ada keterbatasan ketersediaan benih unggul kelapa untuk pengembanganya, terutama kelapa genjah dan hibrida," kata Ali dalam siaran pers, Sabtu (2/4/).

Ali mengaku sedang mengupayakan percepatan penyediaannya dengan memperbanyak kebun-kebun sumber benih sesuai ketentuan perundang-undangan untuk mendapatkan benih unggul bermutu tersebut.

"Hal Itu untuk memenuhi target pengembangan khususnya peremajaan tanaman tua rusak yang kebutuhanya mencapai ratusan ribu hektare per tahun,” ucap Ali.



Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda)


BERITA LAINNYA    
Launching Bighen, Ayam Krispi di Pekanbaru.(foto: istimewa)Ayam Krispi Cuma 10 Ribu? Bighen, Buka Cabang Kedua di Pekanbaru!
Ilustrasi bakso bakar. (Foto: Cookpad)Resep Bakso Bakar Spesial, Cocok untuk Camilan dan Ide Bisnis
Pohon tumbang akibat cuaca ekstrem di Tembilahan, Inhil.(foto: yendra/halloriau.com)Cuaca Ekstrem Melanda Inhil, Banyak Pohon Tumbang di Tembilahan
  Ilustrasi. (Foto: Int)Bahaya Tisu Basah untuk Tangan Sebelum Makan: Bisa Tinggalkan Residu Berbahaya
Peluncuran New Honda PCX160 di Pekanbaru.(foto: dok/halloriau.com)New Honda PCX160 Pakai Fitur RoadSync, Mekanik AHASS Riau Pastikan Beri Layanan Optimal
Ilustrasi banjir. (Foto: Int)Meskipun Belum Ada Evakuasi, Basarnas Pekanbaru Tetap Waspada Banjir
Komentar Anda :

 
Potret Lensa
DPMPTSP Riau-PT BSP Permudah Perizinan Pelaku Usaha UMKM
 
 
Eksekutif : Pemprov Riau Pekanbaru Dumai Inhu Kuansing Inhil Kampar Pelalawan Rohul Bengkalis Siak Rohil Meranti
Legislatif : DPRD Pekanbaru DPRD Dumai DPRD Inhu DPRD Kuansing DPRD Inhil DPRD Kampar DPRD Pelalawan DPRD Rohul
DPRD Bengkalis DPRD Siak DPRD Rohil DPRD Meranti
     
Management : Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik Wartawan | Visi dan Misi
    © 2010-2025 PT. METRO MEDIA CEMERLANG (MMC), All Rights Reserved