PEKANBARU - Tidak hanya harga minyak goreng, kenaikan harga daging sapi potong di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru juga menyita perhatian masyarakat. Pasalnya, kenaikan harga secara signifikan ini berimbas kepada pelaku UMKM seperti pedagang bakso dan pelaku bisnis kuliner lainnya.
Jika biasanya harga daging sapi per kilogram dipatok Rp120 ribu, saat ini harganya mencapai Rp150.000 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distakan) Pekanbaru, drh Firdaus mengungkapkan salah satu faktor penyebab melambungnya hara daging sapi yakni karena tingginya harga sapi hidup dari daerah pemasok seperti Provinsi Lampung.
"Memang ada kenaikan harga. Informasi yang kita terima dari pihak perusahaan pemotongan sapi, harga yang biasanya Rp45.000 sekarang sudah Rp65.000, naik Rp15.000 per kg berat hidup. Artinya kalau dikalkulasi dengan berat hidup sekitar 600 kg berarti kenaikan hampir Rp3 juta kenaikan per ekornya," ungkap Firdaus, Rabu (30/3/2022).
Faktor lainya yang diperkirakan menjadi penyebab melambungnya harga daging yakni, cost transportasi dari daerah pemasok yang juga mengalami kenaikan, belum lagi persoalan harga pakan yang juga menjadi penyebab.
"Kenaikan harga BBM juga mempengaruhi biaya transportasi daging sapi dari dari daerah pemasok hingga sampai ke Kota Pekanbaru, sehingga biaya-biaya tambahan ini juga akan berimbas pada harga jual para pedagang di pasaran," ujarnya lagi.
Sementara itu, terkait stok atau persediaan sapi selama Ramadan dan Idul Fitri, diyakinkan Firdaus dapat memenuhi permintaan masyarakat. Bahkan saat ini rumah potong hewan (RPH) sudah bisa melayani pemotongan 33 ekor setiap harinya.
"Alhamdulillah mulai senin malam sudah ada pemotongan kembali pascakelangkaan beberapa waktu lalu, yakni sebanyak 33 ekor sesuai standar per harinya. Untuk stok di rumah potong sendiri ada stok 67 ekor dan di perjalan Selasa malam akan masuk lagi 10 mobil insyaAllah ketersediaan sapi hingga ramadan nanti aman," ungkap Firdaus.
Untuk menjamin ketersediaan sapi di Kota Pekanbaru, pihaknya terus bekoordinasi bersama Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Provinsi Lampung agar distribusi sapi tetap lancar.
"Selagi Lampung membuka pintu untuk pengiriman sapi ke Riau, kita rasa tidak ada masalah. Kita juga sudah rapat dengan Dinas Pertenakan dan DMPTSP Riau dan berkolaborasi dengan Lampung bagaimana distribusi tetap lancar dan persediaan sapi tetap aman," pungkas Firdaus.
Penulis: Mimi
Editor: Ihsan
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :