Dukung Ekonomi Hijau Indonesia, APRIL Group Investasi Pabrik Kertas Kemasan Berkelanjutan
PELALAWAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan apresiasinya pada Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group) yang berkomitmen dalam mendukung pembangunan ekonomi hijau atau green economy di Indonesia.
Ini terungkap saat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja ke proyek investasi APRIL Group di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, pihaknya menyambut baik investasi APRIL Group ini, yang akan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat lokal sekaligus mendorong pembangunan ekonomi nasional.
"Kami dari pemerintah akan terus mengembangkan strategi untuk mendukung pemulihan ekspor nasional melalui penguatan akses pasar dan membantu meningkatkan daya saing produk,” kata Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto yang juga sekaligus Ketum DPP Partai Golkar itu mengatakan pemerintah terus berkomitmen menerapkan konsep green economy sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan. Dan seiring perkembangan waktu, pembangunan yang dilakukan tak lagi hanya berfokus pada bangkitnya perekonomian namun juga menelisik lebih jauh mengenai dampaknya pada lingkungan terkait penggunaan sumber daya alam.
“Jadi ini merupakan wujud nyata dari implementasi green economy dan sustainable forest management,” ujar Airlangga Hartarto.
Dia juga menjelaskan langkah tersebut dinilai cukup berhasil, karena dilansir dari laman BPS, tercatat ada penurunan nilai deforestrasi netto yang sebesar 75% yang semula sebesar 462.458,5 pada tahun 2018-2019 menjadi 115.459,8 di tahun 2019-2020.
"Pemberlakuan sustainable forest management juga dipandang mampu menjadi solusi dalam mengelola ketersediaan sumber daya tanpa mengurangi produktivitas kinerja industri masa depan. Salah satu implementasinya yaitu nursery atau penyemaian benih untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman yang belum mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Penyemaian biasanya dilakukan pada tanaman yang memiliki siklus panen menengah atau panjang serta memiliki ukuran biji yang relatif kecil," paparnya.
Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang turut hadir di kesempatan tersebut mengatakan peningkatan produksi kertas karton di Indonesia akan mengurangi ketergantungan impor Indonesia sekaligus meningkatkan cadangan devisa negara melalui ekspor.
Sementara itu, Direktur Utama PT RAPP unit usaha APRIL Group, Sihol Aritonang mengatakan investasi ini merupakan tahap baru dalam perkembangan usaha APRIL di Riau, sekaligus mencerminkan komitmen perusahaan untuk melanjutkan investasi jangka panjang di Provinsi Riau.
“Ini adalah investasi terbesar APRIL sejak didirikan hampir 30 tahun lalu. Diversifikasi produk ini memperkuat komitmen kami untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan seiring dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dan visi APRIL2030. Fasilitas ini juga akan memberikan multiplier effect yang signifikan berupa pembukaan peluang kerja bagi lebih dari 4.000 tenaga kerja dalam tahap konstruksi dan menyerap hingga 1.000 lapangan kerja baru setelah beroperasi secara penuh,” ujar Sihol.
Lanjutnya, pada November 2020 APRIL meluncurkan komitmen APRIL 2030 yang bertujuan memberikan dampak positif kepada iklim, alam, dan masyarakat sembari tetap tumbuh menjadi perusahaan yang senantiasa memperhatikan aspek keberlanjutan dalam satu dekade ke depan.
"Investasi ini hadir seiring dengan makin gencarnya upaya global untuk mengurangi penggunaan plastik, polyester dan material berbahan dasar fosil. Permintaan produk yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, mulai dari kemasan hingga fesyen didorong oleh preferensi konsumen yang melakukan pembelian secara e-retail atau online, terutama di pasar dengan pertumbuhan besar seperti China, Indonesia, India dan Vietnam," katanya.
Menurut Sihol, APRIL akan memperluas portofolio produknya di sektor hilir dengan menginvestasikan Rp33,4 trilliun untuk mendirikan fasilitas produksi kertas kemasan (paperboard) berkelanjutan.
Pembangunan fasilitas baru yang berlokasi di Riau Kompleks PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau ini merupakan salah satu investasi manufaktur terbesar di Sumatra dalam kurun 10 tahun terakhir. Investasi ini diharapkan dapat mendukung laju pembangunan dan pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19 melalui diversifikasi produk hilir yang berkelanjutan dan bernilai tambah tinggi.
"Dan pembangunan fasilitas produksi baru ini selaras dengan prioritas pemerintah dalam mengembangkan ekonomi hijau dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan," tegasnya.
Setelah selesai dibangun, setiap tahunnya fasilitas produksi ini akan menghasilkan 1,2 juta ton kertas kemasan lipat yang bersifat mudah terurai (biodegradable) dan mudah didaur ulang (recyclable). Pertumbuhan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan produk kemasan yang lebih ramah lingkungan di pasar domestik maupun internasional.
"Pasalnya, permintaan global terhadap produk kertas kemasan sendiri diperkirakan akan meningkat 3% tahun ini, didorong oleh meningkatnya produksi makanan seiring dengan pertumbuhan populasi dan perubahan gaya hidup yang banyak melibatkan individualpackaging dan food delivery," ujarnya.
Dikatakannya, sejauh ini APRIL menjamin pasokan bahan baku serat 100% berasal dari hutan tanaman industri (HTI) yang terbarukan. Pasokan tambahan akan seluruhnya berasal dari rantai pasokan yang ada. APRIL membukukan peningkatan 40% yield serat selama lima tahun terakhir dari hutan tanaman yang ada sembari menjalankan komitmen alokasi danaUS$1 per ton serat kayu yang dihasilkan untuk kegiatan konservasi pada tingkat lanskap. Perusahaan menargetkan peningkatan 50% dalam produktivitas serat sampai tahun 2030.
Diversifikasi produk hilir yang bernilai tambah ini sejalan dengan kebijakan APRIL dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan atau Sustainable Forest Management Policy (SFMP) 2.0, termasuk tidak melakukan deforestasi. Investasi ini akan secara langsung berkontribusi pada pencapaian komitmen APRIL2030, termasuk nol emisi bersih dari penggunaan lahan, zero net loss dari kawasan konservasi, capaian positif keanekaragaman hayati serta menghapus kemiskinan ekstrim pada masyarakat di sekitar wilayah operasional. (Adv)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa/rilis atau ingin berbagi foto?
Silakan SMS ke 0813 7176 0777
via EMAIL: [email protected]
(mohon dilampirkan data diri Anda) |
Komentar Anda :